Langsung ke konten utama

Eksplor Tipis-Tipis Stasiun KCIC Karawang



Hujan masih saja semangat turun, saat mobil yang saya dan teman-teman tumpagi memasuki halaman stasiun Kereta Cepat Indonesia China Karawang. Waktu menunjukkan sekitar pukul 2 siang. Kami sang berjumlah 7 orang, satu per satu turun dari Grab, lalu setengah berlari menuju teras yang beratap.

Hujan memang turun sejak pagi, bahkan sejak saya berangkat dari Depok sampai ke tujuan utama kami stasiun KCIC Karawang ini. Walau begitu, kami tetap semangat berburu konten di karawang. Saya pun happy, karena untuk pertama kalinya saya bisa naik KRL jalur Depok sampai Cibitung. Juga untuk pertama kali naik kereta Walahar.


Setelah mobil Grab berlalu, kami pun mulai berpencar untuk mulai mengeksplor stasiun kereta capat Indonsia  china yang baru beroperasi mulai 24 Desember 2024. Berarti baru sebulan ya. Aroma wangi masih menyeruak memenuhi ruang hidung saya. Tampak juga beberapa petugas kebersihan.


Yuk, Mulai Menjelajah

Saya mulai bergerak dengan mata yang agak liar menjelalah lebih detail setiap sudut Stasiun KCIC Karawang ini. Bangunannya megah dan modern. Karena baru beroperasi sebulan lebih, semua masih sangat bersih dan kinclong. Langit-langitnya tinggi.

Saya pun bergerak ke sisi kiri dulu. Di sini ada mesin tiket dan layanan pelanggan. Dan memang sekarang semakin dimudahkan ya, termasuk urusan beli tiket system online. Sekarang lewat aplikasi KAI, mau beli tiket KRL, kereta lokal, kereta antar kota, sampai kereta Whoosh sudah ada. Pastinya, cepat dan praktis.



Terus saat saya berjalan terus, ternyata ada akses masuk juga. Jadi para penumpang bisa lewat sini. Di dekat pintu keluar, ada toilet yang simpel dan wangi. Saya pun menyempatkan diri setor muatan dulu di sini hehehe.



Ruang Kedatangan dan Keberangkatan

Kelar dari toilet, saya pun melangkahkan kaki ke ruang ke berangkatan. Karena memang belum jam keberangkatan atau kedatangan, jadi suasana stasiun masih sepi. Setelah melewati pintu masuk, penumpang akan melewati dulu mesin pemeriksaan, baru kemudian bisa masuk ke ruang tunggu yang luas dan lega.



Di sini kanan adalah ruang kedatangan. Area ini lebih terbuka. Jadi para penjemput pun bisa duduk dulu menunggu kedatangan teman, saudara, atau kerabat yang whoosh. Tempat duduknya sangat unik, berupa bangku melingkari tanaman. Saya jadi ingat ini seperti gelang hehehe.



Bagi yang belum sempat mengisi perut akan akan berangkat atau baru tiba, boleh ngadem di sini dulu. Walau baru ada 1 minimarket, tapi sudah bisa mengamankan kebutuhan perut heheheS. Teman-bisa bisa membeli paket nasi ayam atau bisa juga sekadar roti. Mau ngopi dan beli camilan juga bisa.


Di area kedatangan ini juga ada tempat salat yang berdekatan dengan toilet. Nah, yang saya suka, ada water point  juga. Jadi teman-teman dijamin tidak akan kehuasan. Mesinnya modern. Pastinya bisa air dingin dan panas.



Pastinya ya, kehadiran Stasiun KCIC Karawang ini akan sangat membantu sekali warga Karawang dan sekitarnya yang akan bepergian ke Bandung atau Jakarta. Begitu juga sebaliknya, orang Jakarta atau Bandung bisa cepat kalau akan ke Karawang

Nah, itu dia jalan tipis-tipis di stasiun KCIC Karawang. Seru.. Jadi saya pribadi sudah ada gambaran saat akan naik kereta Whoosh dari stasiun Karawang. Teman-teman juga bisa kapan-kapan main ke Stasiun KCIC Karawang.

Bambang Irwanto

Komentar

  1. Baru lihat foto pertama langsung bilang wooow. Stasiunnya keren dan bersih banget. Ternyata bagian dalamnya juga bagus ya. Alhamdulillah sudah ada minimarket buat beli makanan, jadi sambil nunggu kereta datang bisa ngemil dulu.
    Semoga stasiunnya terawat terus.

    BalasHapus
  2. Jadi kepengen cobain juga sih eksplore seperti ini...... Pengalaman yang seru! Naik KRL dan Walahar untuk pertama kalinya, lalu menjelajahi Stasiun KCIC Karawang yang megah dan modern. Fasilitasnya lengkap, ada minimarket, ruang tunggu nyaman, toilet bersih, tempat salat, dan water point. Semoga stasiun ini semakin memudahkan perjalanan warga Karawang dan sekitarnya.

    BalasHapus
  3. Stasiunnya bagus. Terlihat clear tanpa banyak ornamen nggak perlu. Btw, aku seneng kalo datang ke stasiun yang masih agak sepi (bukan yang orang berjejalan), karena bisa leluasa ekpslor lokasi.

    BalasHapus
  4. Wah keren nih stasiun baru Karawang bagus ya, modern dan yang paling saya suka adalah bersih. Keren perkeretaapian Indonesia

    BalasHapus
  5. Eksplor stasiunnya mantap nih Pak.
    Apalagi masih terbilang baru ya, jadi kesempatan nih buat pelaku usaha siapa tahu bisa mengisi tenant di sana, sehingga makin ramai dan menyenangkan

    BalasHapus
  6. Seru banget ya pak eksplore-nya. Disambut hujan tipis-tipis bikin syahdu suasana. Ruang keberangkatan luas banget dan fasilitas lainnya mendukung. Keren gini euyy stasiun whoosh Karawang.

    BalasHapus
  7. Asik bener yaak stasiunnya udah kayak bandara lho ini >.< sekarang stasiun emang pada bagus2 yaak wkwkwk jadi betah dan merasa oke dengan harga tiket skrg

    BalasHapus
  8. Keren banget stasiun KCIC Karawang ini. Udh kayak terminal bandara Soetta. Fasilitas pendukungnya pun komplit. Mulai dr toilet, minimarket, hingga tempat pengisian air minum gratis. Bener2 pemerintah memerhatikan fasilitas transportasi publik yang nyaman bg masyarakat.

    Smg rencana pemerintah utk bikin kereta cepat Jkt-Sby bs terwujud. Dan harganya bs lbh murah dr pesawat ya. Sehingga kita bs eksplor destinasi di pulau jawa dgn lbh leluasa.

    BalasHapus
  9. Betul sekali Pak
    kehadiran Stasiun KCIC Karawang ini sangat membantu warga Karawang dan sekitarnya yang akan bepergian ke Bandung atau Jakarta. Begitu juga sebaliknya, orang Jakarta atau Bandung bisa cepat kalau akan ke Karawang
    Apalagi di Karawang kan banyak pabrik jadi mobilitas masyarakat ke luar dan masuk sangat padat saat ini di sana

    BalasHapus
  10. Senang deh kalau ada fasilitas transportasi yang lengkap di satu kota apalagi stasiunnya cakep gini. Di Bali transportasi umum malah berkurang sekarang :(

    BalasHapus
  11. Eh, nanti bakalan berhenti di Stasiun KCIC Karawang kah, mas Bams?
    Secakep itu kalau bikin stasiun Whoosh yaah.. Kinyis kinyiiss banget..
    Aku pikir cuma stasiun Tegallega yang kosong melompong... karena waktu ke Halim, asa jomplang pissaan.. Eh, di Stasiun KCIC Karawang masih kosong juga, hehhee.. someday kalo uda tambah rame tenant-nya, makin asik buat nongs sih yaa..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Menyusuri Sejarah Depok di Jalan Pemuda Depok

Sudah hamper 4 tahun di depok, saya baru tahu di jalan Pemuda Depok berjejer tempat bersejarah. Dan ini baru saya ketahui, saat diajak jalan-jalan oleh CliKompasiana dan Kreator saat Herigate Depok bulan Januari 2025 kemarin.  Jadi di jalan Pemuda ini rangkaian cerita seputar Sejarah Depok dengan benang merahnya adalah Cornelis Chastelein seorang pedagang belanda yang memiliki peran prnting dalam Sejarah lahirnya Depok. Berawal dari cornelis membeli tanah di depok dari pemerintahan Belanda. Tuan Tanah itu lalu membangun rumah dan tanah pertanian di Depok.  Cornelius Chastelein (Foto : Nawacita Post) Cornelius pun mendatangkan budak dari berbagai daerah di Indoneisa. Namun Cornelis sangat berbeda. Ia sangat memanusiakan budaknya, bahkan dimerdekakan. Tidak hanya itu para budak juga diajarkan baca tulis. Nah, Yuk, kita mulai menyusuri jalan Pemuda untuk menyambangi tempat-tempat bersejarah di sana. Biar alur ceritanya dan tempat yang dikunjungi berurutan, kita masuk saja dari ja...

Menikmati Suasana Alam di Saung Kampung Sawah Parung Bogor

Senin ini, otak dan pikiran saya terasa segar sekali. Bagaimana tidak, akhir wiken, tepatnya sabtu minggu 22 & 23 Februari saya diajak Oleh Komunitas Bloggercrony untuk seru-seruan dalam rangka ulang tahun yang ke 10. Lokasinya di saung kampung sawah Parung Bogor. Dapat ilmu, nambah teman Saung Kampung Sawah. Awalnya saya tidak tahu Saung Kampung Sawah itu ada di mana. Dari alamatnya, terletak di daerah Parung Bogor. Makanya awalnya saya sedikit galau mau naik apa ke sana. Teman-teman sih banyak yang naik krl. turun di stasiun stasiun Bojong lalu nyambung lagi  namun setelah sya cek rutenya. Eh.. kok tidak terlalu jauh dari tempat tunggal saya di Depok. Dari jalan I Juanda, masuk ke jalan margonda. lanjut ke jalan Arif Rahman Hakim lanjut jalan Nusantara terus samapi masuk ke jalan Sawangan Raya. lanjut ke jalan Raya Muchtar. nah, dari sini ternyata sudah tembus ke jalan Parung raya. dari ini tinggal nanti belok ke jalan Desa Jabon. ikuti jalan. Bila ragu, segera bertanya. Insy...