Langsung ke konten utama

Istimewanya Pulau Payung Besar



Tulisan ini masih nyambung dengan tulisan di postingan sebelumnya ya, saat saya berkunjung ke Pulau Tidung Kecil dalam bersama Sudin Parekraf Jakarta Utara dalam rangka pengenalan destinasi wisata. Nah, pulau kedua yang kami kunjungi adalah pulau Payung Besar. 

Karena pulau Payung Besar ini masih satu gugusan Tidung, maka waktu tempuh dari pulau Tidung Kecil ke Pulau Payung  Besar hanya  15 menit saja menggunakan speedboat. Tapi laju perahu motor ini lumayan kencang, ya. Badan serasa terguncang. Tapi tenang... Saya kali ini tidak mabok kok seperti saat dari dermaga 16 Marina Ancol menuju di Pulau Tidung Kecil.

Pulau Payung Besar yang Memesona

Berbeda dengan pulau Tidung Kecil yang tidak berpenghuni dan hanya digunakan untuk hutan mangrove konservasi penyu, maka pulau ko payung Besar ini berpenghuni. Sepertiga dari luasnya atau 33.33% dihuni penduduk. Jadi ada yang jual es teh dan jajanan lainnya hehehe.



Yang membuat pulau Payung Besar ini istimewa, karena ada Asha Resort di sini. Jadi cocok sekali untuk tujuan liburan bagi orang-orang yang tinggal di sekitar Jakarta. 

Misalnya pengin staycation bersantai di sebuah pulau dengan pemandangan yang indah, tapi waktu libur terbatas. Maka tak perlu pergi jauh ke luar kota. Bisa sekali ke pulau Payung Besar saja.

Pasti akan tercipta suasana baru ya. Karena staycation di sebuah pulau, pastinya berbeda walau tetap sama-sama menyenangkan. Seperti yang teman saya alami alami staycation singkat penuh cerita di Hotel Millenium Sirih Jakarta di tengah kota.



Berbagai Aktivitas Seru di Pulau Payung Besar

Saya langsung bergegas turun, begitu speedboat yang membawa saya dan teman-teman merapat di dermaga pulau Payung Besar yang luasnya sekitar 20 hektar ini. Dari info yang saya cari, nama pulau payung diambil dari bentuk bebatuan yang terbentuk secara  alami di pulau ini pastinya bentuknya seperti payung, ya. unik dan menarik perhatian. 

Dan kata pertama yang keluar dari mulut saya adalah.. WOW.. keren. Pemandangannya bagus. Air Pantai berwarna hijau tosca bercampur biru. Makin menawan dengan langit biru dan awan putih. Keren sekali. Karena berpenghuni, jadi saya berasa berada di Pantai biasa saja.

Saya pun langsung menyusuri Asha resort yang ada di pulau payung  besar ini. Pertama kami ke bagian resto dulu yang menghadap ke laut Di dpan itu ada Pantai yang bisa untuk bermain pasir putih.



Di sini pengunjung bisa berenang juga lho. Tidak perlu khawatir ada ombak yang datang tiba-tiba. Aman, karena di sekitar bibir Pantai sudah dibendung. Saya jadi membayangkan kalau pagi atau sore hari pasti seru sekali.

Saya pun menyusuri tepian Pantai. Eh, saya tertarik untuk mencoba hammock. Wih nyaman sekali tiduran di sana, sambil mendengarkan lagu dan menutup maata di terpa angin laut yang spoi..spoi hahaha




Saya lalu berjalan ke bagian lain Asha resort ni. Nah, kalau di sini pemandangan juga cantik kita bisa bermain air atau naik perahu kecil. Di bibir pantai, ada beberapa perahu yang ditambatkan.

 Sebenarnya saya ingin main air, tapi saya takut basah. Dan seperti lag dangdut, kalau terlanjur basah.., ya  sudah l,mandi sekalian… hahaha.

Jangan, saya memang membawa baju Ganti, tapi ribet juga bawa baju basah. Lagipula takut dikira ada Jaka Tarub mandi di tepi Pantai. nanti ditonton para bidadari hahaha.




Staycation Menyenangkan di Pulau Payung Besar

Pulau Payung besar ini, bisa sekali jadi  tepat staycation, Apalagi kalau waktunya tidka lama, kemudian mau meninggalkan ibukota.

Sekitar sejam lebih di Pulau payung Besar, kami lalu  bergegas ke dermaga untuk melanjutkan perjalanan. Selanjutnya kami akan ke pulau Pari.


Bambang Irwanto 

Komentar

  1. Wuaaah kalau lihat laut gini aku langsung berbinar. Sudah lama tidak bertemu laut dan segala isinya. Kangen. Aku ingetnya Resort Asha itu, oh ternyata di pulau payung. Amin dulu aja deh bisa kesana.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...