Wah mau jalan-jalan, ya? Jangan lupa oleh-olehnya, ya!
Siapa nih, yang sering mendapat pesan sponsor saat akan jalan-jalan? Atau bahkan terkadang juga ditanyain saat sudah pulang jalan-jalan. Mulai dari yang bernada bercanda, sampai yang seakan menagih. Pokoknya, awas saja kalua saya ga dibagi oleh-oleh hahaha. Kenapa ya, habis jalan-jalan harus bawa oleh-oleh?
Minta Oleh-Oleh, dong!
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, oleh-oleh adalah buah tangan atau souvenir yang dibawa seseorang dari suatu perjalanan untuk diberikan kepada keluarga, teman, atau rekan kerja.
Jadi memang awalnya, tidak ada yang meminta khusus dibawakan oleh-oleh, ya. Tapi justru yang jalan-jalan memang sengaja membelikan oleh-oleh. Tapi karena sudah biasa, jadi akhirnya ada pesan sponsor minta dibawakan oleh-oleh.
makanya Dari info yang saya baca, budaya orang minta oleh-oleh sebenarnya tidak memiliki titik awal yang jelas, tapi diperkirakan sudah ada sejak dulu. Di Indonesia, tradisi ini mungkin terkait dengan budaya gotong royong dan saling berbagi.
Tau sendiri kan, orang Indonesia termasuk paling baik di dunia hehehe. Apalagi kalau sudah menyangkut rasa ga enak hati.
Di masa lalu, ketika seseorang bepergian ke luar kota atau luar negeri, mereka biasanya membawa oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman sebagai tanda kasih dan perhatian. Oleh-oleh ini bisa berupa makanan khas, kerajinan tangan, atau barang lainnya yang unik dan berharga.
Dengan berjalannya waktu, tradisi ini berkembang menjadi budaya orang minta oleh-oleh, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Mereka biasanya meminta oleh-oleh kepada orang yang baru pulang dari bepergian sebagai tanda kasih dan untuk mendapatkan sesuatu yang baru dan menarik.
Namun, perlu diingat bahwa budaya minta oleh-oleh juga bisa memiliki dampak negatif, seperti membuat orang merasa tertekan atau dipaksa untuk membeli sesuatu yang tidak mereka inginkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghormati batasan orang lain.
Akhirnya terkadang kesal juga ya. Belum juga jalan, sudah ada pesanan hahhaa. Walau memang yang yang ngomong seperti itu biasanya orang-orang terdekat termasuk keluarga. Akhirnya jadi ada perasaan tidak enak. Apalagi biasanya juga mereka kalau bepergian sering membawakan oleh-oleh. Tadi nggak gantian dong, ya!
Akhirnya soal bawain oleh-oleh ini menjadi sebuah kewajiban. Nggak dibawain nggak enak, tapi ga dibawain juga kadang merepotkan pastinya
Siapa Saja yang Harus dibawakan Oleh-Oleh
Dari pembahasan awal, oleh-oleh memang diberikan kepada orang terdekat. Dari keluarga, teman, atau rekan kantor. Tapi seiring waktu semakin luas juga. Misalnya, saat kita pulang mudik, maka ada tetangga yang menjaga rumah. Maka sebagai tanda terima kasih dibawakan oleh-oleh.
Saat Membawa Oleh-Oleh
Ada beberapa hal yang bisa teman-teman perhatikan saat memutuskan membeli oleh-oleh untuk orang-orang terdekat. Apa saja itu?
Oleh-Oleh Sesuai Selera
Bagusnya membawakan oleh-oleh sesuai selera atau apa yang disukai penerimanya. Biar yang menerima senang. Jangan membeli oleh-oleh dari selera kita. Takutnya nanti malah tidak bermanfaat. Apalagi kalau untuk orang terdekat, pasti sudah paham selera.
Sesuai Harganya
Petimbangan harga juga sangat penting. Apalagi kalau yang dibawakan oleh-oleh banyak. Makanya perlu sebelumnya perhitungan bajet.
Kirim Saja
Saat jalan-jalan di dala negeri, sekarang sudah dimudahkan. Tidak perlu membawa oleh-oleh, termasuk saat membawa kendaraan sendir yang memenuhi bagasi. Sekarang bisa dikirim saja. Saat membeli di toko oleh-oleh, lalu minya dikemas, kemudian minta dikirim ke rumah. Pastinya ini lebih praktis.
Nah, itu dia ulasan singkat seputar membawa oleh-oleh saat habis jalan-jalan. Jadi sesuaikan saja dengan sikonnya. Jangan sampai memaksa sehingga mengorbankan sesuatu.


.png)
Komentar
Posting Komentar