Langsung ke konten utama

Keseruan Jakarta Festival Light 2025 Christmas



Setelah dari Pantai Maju PIK, lalu lanjut bersantai di menjemput sore di Baywalk Mall Pluit Jakarta Utara, saya pun melanjutkan acara jalan-jalan hari Rabu serasa wiken ke Bundaran HI. Sejak awal saya memang ingin melihat Jakarta light Festival 2025 yang digelar sejak 23-27 Desember 2025.Berhubung saya ada waktu jalan, maka sekalian ikut kekinian hehehe

Begitu Transjakarta no 1 berhenti di halte Bundaran HI, saya pun langsung bergegas turun. Dari seberang suasana susah ramai. Ornamen natal dan instalasi yang ditampilkan sungguh menarik hati, membuat saya ingin segera sampai sana. Tapi karena banyak orang mau ke sana juga, jadi Pas mau keluar halte Bundaran HI juga harus antre. Sabar... Sabar... Hehehe.

Jujur walau sudah lama merantau ke Jakarta sejak tahun 1989, lalu sekarang tinggal di Depok. Saya sangat jarang keluar malam, kecuali ada keperluan. Maklum angin malam tak bagus tubuh saya. Wong tua bagusnya di rumah saja, nonton televisi hahaha.

Makanya saya sangat antusias saat tahu ada Jakarta Light Festival 2025 ini lewat akun sosial media. Terutama tiktok. Jakarta memang lagi menggeliat. Apalagi menjelang hari jadi kota Jakarta yang ke 500 yang akan jatuh 22 Juli 2027. Wow.. pasti banyak event seru yang akan digelar.

Setelah menyeberang jalan, saya pun langsung antusias menyusuri Jakarta Light Festival 2025 yang dimulai dari depan Plaza Indonesia. Pengunjung sudah banyak, padahal baru selepas magrib. Segala usia tumpah ruah di sini.

Pertama mata saya langsung menangkap pohon natal besar menjulang tinggi yang menegang identik dengan hari natal. Tampak orang berfoto di depan pohon natal itu. Saya juga pengin. Secara saya suka melihat pohon natal. Tapi antre.. terus satu orang saja lama. Apalagi gen Z yang berbagai macam pose dengan berbagai angle. Oke.. saya lewat dulu hehehe

Selanjutnya ada bentuk instalasi berbentuk terowongan. Dari kejauhan sudah cantik sekali seperti keemasan. Dan begitu masuk ke dalam keren sekali dengan ornamen natal di dalamnya. Nah di dalam sempat macet luka karena ada dua jalur. Jadi bertemu di dalam hahaha. Bagus. Ini dibuat satu jalur.




Saya pun sempat-sempat ambil foto  dan selfie. Dan karena buru-buru, maka hasilnya kurang maksimal. Aura model saya jad tak keluar wkwkw.. Tapi lumayan ya, seagai bukti ke Jakarta Ligth Festival. No foto saa dengan hoax hahaha.

Lepas dari terowongan, ada yang langsung menarik hati saya. Wow ada balon Boneka jahe raksana yang jadi ikon natal juga. Cerita boneka jahe itu salah satu dongeng favorit saya. Pastinya banyak orang yang ingin berdiri di depannya. Saya jaga mau. Sayangnya saya ga bawa tripod dan itu membuat saya kesulitan.



Saya kembali berjalan dan tidak jauh ada area musik. Tampak peralatan sudah standby. Orang-orang pun sudah berdiri menunggu.   Saya berhenti untuk menunggu acara musik. Tapi ternyata lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu bertema natal. Ya.. apa yang salah Bambang... kan, memang lagi tema natal hehehe. 

Di dekat situ ada intalasi 2 pohon natal. Tapi ini tanpa pernak-pernik natal seperti pohon natal biasa ya. Hanya berbentuk segitiga menjulang tinggi dengan warna merah, putih dan hijau Saat melihatnya, kok saya langsung ingat selendang mayang hehehe.



Nah, tidak jauh, ada lagi instalasi menarik. Kalau di kejauhan, saya melihat seperti bentuk liontin. Keren deh. Saya ingin selfie di sana, tapi ternyata cahayanya bias. Yo wis, kita foto saa instalasi kerennya.



Selanjutnya dari area depan Plaza Indonesia, saya ikut menyeberang ke depan hotel Indonesia Kempinski. Nah di sini suasana bertaburan cahaya. Pohon-pohon di pasangin lampu. Nah di sini saya bisa selfie- selfie tampan rupawan, Karena hape  saya bisa disandarkan di batang pohon.




Akhirnya selesai sudah menyusuri Jakarta Festival Light 2025 ini Walau rutenya tidak panjang, tapi tetap sangat menarik dan menghibur. Saya pun bisa melihat Bundara HI dan Halte  Transjakarta yang ikut gemerlap oleh cahaya. 




Akhirnya saatnya pulang. Pastinya kenangan Jakarta Festival Night ini akan tersimpan  di hati. Kabarnya akan ada festival serupa di Kota Tua. Wah.. wajib datang nih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...