Langsung ke konten utama

Postingan

Makan siang dengan menu enak, sambil memandangi hutan pinus yang hijau memanjakan mata dan hati, pastinya asyik banget, ya. Dan itulah yang belum lama ini saya rasakan Jadi Sabtu 27 September 2025 saya diajak oleh ClicKompasiana dan Kreatoria jalan-jalan ke Kuningan Jawa Barat. Salah satu tujuan kami adalah  wisata Buper Huludaeyuh Trijaya. Pastinya saya happy sekali. Sesuai namanya, Buper Huludaeyuh Trijaya ini adalah hutan pinus tempat wisata sekaligus Bumi Perkemahan atau bumi perkemahan. Makanya banyak orang yang datang ke sini untuk sekedar healing atau juga  makan. Tiketnya masuknya 15 ribu.  Letaknya di Desa Trijaya, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Saat memasuki Buper ini, saya sudah dimanjakan dengan hutan pinus yang hijau. Terus sudah dikelola dengan baik. Jalanan sudah rapi, Spot foto sudah dibuat kokoh. Jadi pengunjung merasa aman saat berfoto. Soalnya ada tempat wisata hutan pinus yang Spor fotonya bagus tapi terbuat dari bambu. Saatnya m...
Postingan terbaru

Cerita dari Tanjung Priok ke Jakarta Kota

Ke stasiun Tanjung Priok sudah beberapa kali. Melihat-lihat ke dalam juga pernah. Tapi.. saya belum pernah naik KRL dari stasiun Tanjung Priok ke stasiun Jakarta kota atau sebaliknya.  Makanya pas lihat postingan teman tentang naik KRL dari stasiun Jakarta Kota ke stasiun Tanjung Priok, saya jadi penasaran ingin segera merealisasikan hehehe. Akhirnya Sabtu 20 September 2025, saya pun niatkan jalan-jalan Kali mau coba naik KRL dari stasiun Tanjung Priok ke stasiun Jakarta kota. Nah biar alurnya sesuai, maka saya pun menuju ke stasiun Tanjung Priok dulu. Kebetulan saya Memang mau ke daerah Blok M. Jadi sampai Jakarta Kota kan, bisa nyambung Transjakarta. Makanya kali ini saya tidak naik KRL dulu dari stasiun Pondok Cina. Dari tempat tinggal saya juga langsung naik Transjakarta  saja halte Pelni di jalan Juanda Depok Saya lalu naik D11 menuju depan halte Sentral Cawang. Setelah itu lanjut Transjakarta no 10 tujuan Tanjung Priok. Sekitar 10 menit menunggu busnya baru datang. Terus...

Melampaui Masa Lalu yang Belum Terselesaikan

  Setelah melihat-lihat bazar yang diadakan di Festival 55 Tahun Erasmus Huis 2025 , saya pun memutuskan untuk masuk ke ruang pameran yang diadakan bersebelahan dengan perpustakaan. Khusus hari sabtu 13 September 2025 perpustakaan Erasmus Huis tutup, tetapi digunakan acara bercerita khusus peserta anak-anak. Saya langsung antusias untuk melihat-lihat karya yang dipamerkan. Sebenarnya nanti ada tur Pameran pukul 1 siang. Tapi sayangnya, saya tiba-tiba harus mendadak pulang. Tapi tetap masih ada waktu untuk eksplor sebentar. Pengunjung pameran belum begitu ramai. Mungkin mereka masih dalam perjalanan ke sini. Saya pun leluasa dan sesuka hati menikmati semua 5 karya seni yang di pamerkan. Kelapa Sawit Berkaki Manusia Saya pun bergegas menghampiri karya seni pertama yang seperti pohon kelapa sawit berbaris rapi di tiga meja dengan ketinggian  berbeda.  karya ini yang tampak terlihat duluan sejak dari pintu masuk.  Awalnya saya mengira ini pohon kelapa sawit biasa...

Keseruan 55 Tahun Erasmus Huis Jakarta

Setelah ke halte Transjakarta Jaga Jakarta yang dulunya bernama halte Sentral Senen, saya pun melanjutkan perjalanan dengan tujuan utama ke Fest 55 Tahun Erasmus Huis Jakarta . Saya kembali menunggu tije nomor 5 dari Ancol tujuan Kampung Melayu. Tidak lama Transjakarta sudah datang. Tidak penuh dan masih ada tempat duduk. Tapi saya memilih berdiri saja, karena saya akan turun di halte Pal putih yang hanya satu halte saja jaraknya. Tidak lama,saya sudah sampai di halte Pal putih. Saya turun lalu lanjut Transjakarta nomor 5C tujuan Monas. Bus kali ini penuh dan saya harus berdiri. Tapi di halte Balai Kota banyak penumpang yang turun dengan tujuan mau ke Perpustakaan Nasional. Saya pun duduk saja sampai halte Monas. Sampai di halte Monas, saya sempatkan bertanya dulu ke petugas Transjakarta. Kalau mau ke Erasmus Huis di daerah Kuningan naik Transjakarta nomor berapa. Kata petugas naik nomor 1 dulu, nanti turun di halte Bundaran HI Astra. Oke lanjut...Tidak lama, Transjakarta Nomor 1 suda...

Halte sentral Senen Setelah Menjadi Halte Jaga Jakarta

Hari Sabtu, 13 September 2025, cuaca crah ceria. Jadi pas nih, buat jalan-jalan cuci mata. Dan seperti biasa, saya mau naik transjakarta. Kebetulan saya mau ke acara ulang tahun Pusat Kebudayaan Belanda atau Erasmus Huis ks 55 di daerah kuningan Jakarta Selatan. Nah, biar lebih hemat, hari ini saya sengaja nebeng adik saya berangkat kerja. Kebetulan tempat  daerah kerjanya melewati halte Transjakarta Cibubur Junction.  Nah, dari sana naik tije nomor 7C menuju ke sentral Cawang. Terus lanjut naik Transjakarta sesuai tujuan saya berikutnya. Kalau nebeng adik saya ini, lumayan, saya bisa hemat  7 ribu. Berbeda kalau saya naik halte pengumpan dijalan Juanda Depok. Transjakarta no D 11 itu turunnya depan halte Sentral Cawang. Setelah itu ya harus ke halte Sentral Cawang Baru lanjut naik transjakarta sesuai tujuan saya berikutnya.  Terus kalau gini kan saya ga perlu naik motor lagi. Pulangnya bisa kok naik KRL, lalu turun di stasiun Depok Baru. Lanjut pulang naik D11 turun...

Suatu Senja di Pantai Suwuk

Saya sangat menyukai senja. Apalagi kalau menikmatinya di Pantai. Makanya saya sangat senang saat tinggal di Gombong kebumen Jawa Tengah beberapa tahun.  Karena letaknya di pesisir, maka pesisir kebumen itu berderet banyak Pantai memikat. Dari Pantai Logending atau Pantai Ayah yang berbatasan dengan pantai Jetis Cilacap sampai Pantai Lembu Purwo yang dekat daerah Purworejo. Dan Alhamdulillah saya sudah menjelajah ke semua pantai itu. Saatnya Menikmati senja di Pantai Salah satu kesempatan menikmati senja itu di Pantai Suwuk yang berada di Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring Kebumen. Pantai yang mulai dikembangkan dan dibuka untuk umum sekitar tahun 2007oleh pemerintah desa. Lalu tahun 2009 mulai dikelola secara terpadu oleh pemerintah daerah  kabupaten Kebumen.  Saya beruntung karena sebagai penulis freelance. Saya tidak perlu menunggu wiken atau hari libur untuk jalan-jalan ke pantai. Saya malah suka pergi hari biasa yang memang relative sepi. Saya juga bisa berfoto-foto ...

Sore Hari menjelang Malam Minggu di Kota Tua Jakarta

Sabtu siang 6 September 2025 setelah menyusuri kerennya Gramedia Jalma di Blok M , saya melanjutkan perjalanan ke Kota Tua. Ini sekalian perjalanan pulang juga. Dan sebenarnya, saya tidak harus ke Kota Tua. Lho kok? Hehehe.  Jadi dari Blok M, saya Kembali naik transjakarta no 1. Tapi tidak harus sampai halte Kali Besar ya g jadi tujuan akhir. Saya bisa turun di Halte Monas. Lalu dari situ saya naik Tije no 5C dan turun di halte Juanda. Kemudian ke stasiun Juanda dan naik KRl menuju setasiun Pondok Cina Depok. Tapi, saya sengaja bablas sampai kota Tua. Apalagi saya sudah dapat tempat duduk nyaman favorit saya yaitu di kursi barisan belakang dekat jendela. Terus tarif Transjakarta juga 1 rupiah. Ditambah lagi masih sore. Saya masih bisa bersantai di Kota Tua hehehe. Selamat Sore Kota Tua Sampai di halte kali besar, Saya turun, lalu berjalan ke depan pelataran depan museum Jakarta. Wow pengunjung susah ramai. Dan saya rasa sejak Jumat malam.  Bahkan sampai Minggu malam juga ramai...