Ke stasiun Tanjung Priok sudah beberapa kali. Melihat-lihat ke dalam juga pernah. Tapi.. saya belum pernah naik KRL dari stasiun Tanjung Priok ke stasiun Jakarta kota atau sebaliknya.
Makanya pas lihat postingan teman tentang naik KRL dari stasiun Jakarta Kota ke stasiun Tanjung Priok, saya jadi penasaran ingin segera merealisasikan hehehe. Akhirnya Sabtu 20 September 2025, saya pun niatkan jalan-jalan Kali mau coba naik KRL dari stasiun Tanjung Priok ke stasiun Jakarta kota.
Nah biar alurnya sesuai, maka saya pun menuju ke stasiun Tanjung Priok dulu.
Kebetulan saya Memang mau ke daerah Blok M. Jadi sampai Jakarta Kota kan, bisa nyambung Transjakarta. Makanya kali ini saya tidak naik KRL dulu dari stasiun Pondok Cina. Dari tempat tinggal saya juga langsung naik Transjakarta saja halte Pelni di jalan Juanda Depok
Saya lalu naik D11 menuju depan halte Sentral Cawang. Setelah itu lanjut Transjakarta no 10 tujuan Tanjung Priok. Sekitar 10 menit menunggu busnya baru datang. Terus penumpang agak ramai. Untung saya masih dapat tempat duduk.
Perjalan agak tersendat sampai lampu merah pertigaan. Kalau belok kanan ke arah Bekasi. Setelah itu Transjakarta lancar karena sudah masuk jalur busway. Saya pun sampai di terminal Tanjung Priok.
Jumpa lagi Tanjung Priok
Memasuki terminal bus Tanjung Priok ini, saya seperti Dejavu. Saya kalau ke terminal Tanjung Priok, pasti ingatannya langsung ke pelabuhan tanjung Priok yang dekat terminal, sekaligus ingat kapal Pelni.
Ya, kalau mau naik kapal, atau jemput keluarga dari Makassar, pasti ke terminal bus Tanjung Priok dulu. Terus saya lanjut jalan kaki menuju terminal penumpang kapal.
Dulu ada pintu dekat yang bisa langsung masuk area pelabuhan. Hanya sekarang sudah ditutup. Jadi harus lewat pintu utama. Jauh kalau jalan kaki. Minimal naik ojek. Kecuali kalau mengendarai motor sendiri.
Beli Siomay Dulu
Saat berjalan menuju stasiun Tanjung Priok, saya melihat ada yang jual risol dan onde-onde. Saat saya tanya harganya. Ternyata 10 ribu saat 4. Bungkus deh, dua risol dua onde-onde. Lumayan buat bekal nanti.
Eh pas sudah mau melangkah masuk ke halaman stasiun, mata saya kok melihat ada penjual siomay. Sepertinya enak karena banyak yang beli. Saya pun menghampiri dan hanya harganya. Ternyata seporsi 13 ribu. Terus bisa bayar pakai Qris. Oke deh, pesan.
Saat penjualnya tanya apa pakai pare, saya jawab iya. Pokok campur aja karena saya suka semua. Maka kentang dan kol pun masuk. Sebelum makan foto dulu hahaha.
Karena belum sempat sarapan. Kok siomay pesanan saya habis. Padahal saya tengok pembeli lain banyak yang ga habis hahaha. Dan ini pertama kalinya saya sarapan siomay. Alhamdulillah kenyang. Sudah semangat jalan.
Stasiun Tanjung Priok yang Memesona
Saya Pun bergegas masuk ke stasiun Tanjung Priok. Jujur saya suka sekali bangunan Tanjung Priok yang bergaya art Deco ini yang dibangun tahun 1885 ini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya DKI Jakarta. Bangunannya tinggi dan kokoh.
Saya sempatkan ambil foto bagian depan dulu. Terus masuk. Tampak beberapa orang membeli tiket di loket. Kalau saya lansung masuk saja, karena pakai e-money. Alhamdulillah sekarang sudah dimudahkan. Punya E money fleksibel dipakai naik KRl. Busway MRT, sampai LRT.
Berbeda dengan stasiun Jakarta Kota kota atau BEOS, stasiun Tanjung Priok Tidak terlalu ramai. Mungkin karena wiken. Saya dan penumpang lain menunggu dulu kereta yang masuk.
Tidak lama kereta pun datang. Saya pun langsung masuk gerbong dan lansung duduk. Penumpang mulai masuk dan mencari tempat duduk
Tidak berapa lama kereta pun bergerak. Jaraknya tidak panjang dan hanya melewati beberapa stasiun saja. Pertama berhenti di stasiun Ancol.
Selanjutnya berhenti di stasiun Kampung Bandan. Nah di stasiun ini banyak penumpang turun . Karena mereka menuju ke stasiun Manggarai lalu lanjut ke Bekasi.
Akhirnya KRL yang saya naikin memasuki setasiun Jakarta Kota. Perjalanan pun berakhir. Saya pun bergegas turun untuk melanjutkan perjalanan naik Transjakarta. Senangnya hari ini.






Komentar
Posting Komentar