Langsung ke konten utama

Arigato KRL yang Telah Menyelesaikan Masa Tugasnya

 


Awalnya, saya  tidak tahu ada event keren ini. Sampai Bu Muthia posting info di grup Clickompasiana. Dan akhirnya Bu Muthia mengajak teman-teman lain untuk ke sana 

sayangnya, saya sekarang tidak bisa pergi di hari Senin, Rabu, Jumat. kalau pun saya harus keluar rumah, itu bisanya sore hari. Soalnya saya harus menemani ibu saya yang kurang sehat. Sekarang idealnya sya bisa pergi di hari Sabtu. Bisa dari pagi sampai malam. Karena gantian dengan saudara, walau tetap kepikiran Ibu selama di jalan hehehe.

Akhirnya, hari kamis, 13 November 2025, saya bisa juga mengunjungi event keren Arigato KRL. Event yang sengaja diadakan sebagai ucapan terima kasih kepada tiga KRL, yaitu seri 8500, seei 203, dan sering 7000 yang sudah selesai bertugas.


Meluncur ke Stasiun Jakarta Kota

Pukul 11 siang, saya sudah bersiap meluncur ke stasiun Jakarta Kota. Di sanalah tempat berlangsung event  Arigato KRL Alhamdulillah cuaca siang ini sangat mendukung. Saya pun semakin bersemangat.

Seperti biasa, dari tempat tinggal saya di depok, saya naik motor ke stasiun Pondok Cina. setelah parkir, saya langsung menuju peron. tidak lama, KRL tujuan Jakarta Kota sudah datang. Hup.. saya pun bergegas masuk ke dalam gerbong KRL

Siang ini, penumpang ramai, tapi tidak sesak. kecuali kalau berangkat dan pulang orang kerja. makanya saya beruntung langsung dapat tempat duduk sampai Jakarta kota. Saya pun bisa duduk anteng. Sayangnya kacamata saya ketinggalan. Jadi saya tidak bisa melihat ponsel selama di perjalanan. 


Sampai di Stasiun Jakarta Kota

Menjelang pukul 12, saya sudah sampai di stasiun Jakarta Kota. Suasana lumayan ramai. Bahkan tadi sempat bersamaan masuk KRL yang saya tumpangi dengan KRL dari arah Stasiun Tanjung Priok. 

begitu KRL yang saya tumpangi berhenti, saya langsung bergegas keluar gerbong. Langkah saya sangat ringan den penuh semangat menuju lintasan 4 Stasiun Jakarta Kota. tampak orang sudah ramai di sana. Mereka adalah orang-orang akan mengunjungi museum mini. Sebelum memasuki gerbong  KRL 8500 yang menjadi museum mini, saya registrasi dulu. Setelah itu, saya baru diarahkan msuk ke dalam gerbong KRL seri 8500 yang merupakan rangkaian kereta listrik pertama yang diimpor  Indonesia dari Jepang pada tahun 2006. keistimewaan 8500 ini karena sudah berpendingin ruangan. Jadi penumpang lebih nyaman. apalagi dilarang merokok dalam gerbong dan tidak ada pengamen lagi



Setelah itu, saya baru diarahkan msuk ke dalam gerbong KRL seri 8500 yang merupakan rangkaian kereta listrik pertama yang diimpor  Indonesia dari Jepang pada tahun 2006. keistimewaan 8500 ini karena sudah berpendingin ruangan. Jadi penumpang lebih nyaman. apalagi dilarang merokok dalam gerbong dan tidak ada pengamen lagi

Memasuki gerbong pertama saya melihat miniatur KRL yang pernah ada. Pastinya saya takjub bisa melihatnya. Miniatur KRL ini kalau dipajang di rumah keren juga, ya hehehe.

Saya sangat senang sekali menyusuri museum ini. Pastinya banyak info yang ditampilkan sehingga menambah pengetahuan saya. Termasuk ada juga poster-poster kampanye seputar keselamatan menghindari terjadi kecelakaan kereta. Termasuk dilarang melintas palang pintu kereta yang sudah ditutup saat kereta akan lewat.

Nah, gerbong akhir saya paling suka, karena kental sekali dengan nuansa jepang. ada lampion dan pohon sakura. Jadi bisa selfie-selfie di sini Terus ada juga seragam KRL dari masa ke masa.


Arigato KRL

walau baru beberapa tahun ini saya kerap naik krl, tapi jelas saya sangat terbantu. makanya saya pun ingin mengucapkan terima kasih untuk 8500, 7000  dsn 203 yang suda menjalankan tugasnya. Pastinya besar sekali jasa ketiga seri KRL ini dalam transportasi di Indonesia, terutama memudahkan mobilitas orang.

Sebelum meninggalkan Stasiun Jakarta Kota, saya pun  menyempatkan foto dulu. Swbagai kenangan manis untuk salam prpisahan. Arigato KRL...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...