Langsung ke konten utama

Insto Dry Eyes Andalan saat Ngebolang


Salah satu kesenangan saya adalah jalan-jalan naik motor dan ingin mengunjungi tempat-tempat wisata Indonesia. Saya menyebutnya ngebolang. Bahagia rasanya bila nanti bisa menjelajah sendiri melihat pemandangan dan keindahan alam. Mau lama atau sebentar, itu suka-suka saya ya, lepas bebas hehehe. Selain bikin hati senang dan mata adem, juga saya dapat pengalaman dan pelajaran hidup berharga. Pastinya ada bahan postingan blog dan ide menulis cerita anak.

Waduk Wadaslintang area Kebumen

Daerah yang puas saya jelajahi memang baru wilayah Kebumen Jawa Tengah. Dari barat, timur, utara, Selatan, sudah saya datangi. Dari yang di Tengah kota, sampai yang tersembunyi dan di tempat yang tinggi. Kebetulan saya tinggal di sana hampir 3 tahun. Melipir sejenak dari hiruk pikuk kota Jakarta.

Nah, Kesempatan itu saya Manfaatkan untuk menyusuri kabupaten yang bersimbol burung walet itu. Dan ternyata wisata Kebumen sangat banyak dan beragam. Mulai dari pantai yang berjejer dari Pantai Ayah yang berbatasan dengan kabupaten Cilacap, sampai Pantai lembu purwo yang berbatasan dengan Purworejo. Berbagai gua, bukit, ada benteng peninggalan Belanda, waduk dan juga rumah Martha Tilaar. Bahkan batu purba juga ada di sana yang dulunya berasal dari laut samudra. Makanya LIPI pun ada di kebumen. Bahkan Geopark Kebummen sudah diakui dan diresmikn oleh UNESCO.

Bukit Jerit Kebumen


Saya juga sudah menjelajah kabupaten tetangga. Dari Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, sampai ke  purwokerto. Ke Magelang dan Yogya juga sudah. Bahkan ke Semarang pernah. Kalau ke Solo, Surabaya sampai Makassar juga pernah. Hanya tidak naik motor.

 Kendala saat Ngebolang

Ngebolang memang menyenangkan. Tapi namanya hidup ini, segala sesuatu saling  berdampingan. Termasuk ngebolang itu ada enak dan tidak enaknya hehehe. Nah,  Naik motor  menjelajah alam indah memang menyenangkan. Tapi.. Jelas ada juga tak menyenangkan. 

Kondisi Motor

Motor itu ada batas kemampuannya juga. Kalau dipacu terus,  apalagi menempuh jarak puluhan kilometer, maka akan rusak juga. Makanya saya sudah memperhitungkan kondisi motor saya seperti apa, sebelum saya ngebolang. Seberapa jauh dan berapa banyaknya tempat yang bisa saya kunjungi, dengan kondisi motor saya saat itu.



Makanya saya usahakan selalu servis motor dulu setiap mau ngebolang. Jadi lebih yaman dan aman di jalan. Terus setelah bermotoran selama 2 jam, saya menepi istirahat dulu. Ya, istirahat badan juga istirahat motor.

Badan Pegal

Kalau lagi pas ngebolang, itu badan enak-enak saja. Semangat membara terus. Tapi, begitu pulang ngebolang, baru terasa badan pegal-pegal semua hahaha. Namanya usia tidak muda lagi ya, walau saya pun tidak tua-tua amat haha. 

Jadi sebelum ngebolang, saya pastikan badan saya sehat dulu. Makan  bergizi dan istirahat yang cukup. Pastinya awa obat-obat juga untuk di perjalanan.

Mata kering

Ini juga yang sering saya alami. Mata lelah, sepet dan perih. Dan ini wajar ya, karena naik motor. Apalagi tidak selamanya kaca helm saya tutup rapat. Saya kan, ingin juga menikmati pemandangan alam selama perjalanan, tanpa terhalang kaca helm. Walau risikonya, debu, angin, juga matahari bisa jadi kendala bagi mata saya.

Tidak hanya saat di perjalanan. Do tempat wisata, mata saya juga rawan mata kering. Misalnya saat ke sebuah pantai dengan cuaca yang sangat terik. Bikin mata saya sepet. walaupun saya suka mengakali pakai kacamata hitam.



Insto Dry Eyes Andalan Saat Ngebolang 

Nah  untuk terhindar dari mata kering selama saya ngebolang, maka saya selalu membawa tetes mata Insto Dry Eyes. Ini sangat praktis. Ukurannya 75 ml bisa mudah dibawa ke mana saja. Termasuk di Alfamart dan Indomaret.

Saya pun menyiapkan  dua. Satu untuk disimpan di tas, atau lagi saya kantongi di saku kecil celana jins. Jadi saya mengendarai motor ada masalah dengan mata saya, saya tinggal minggir sejenak di tepi jalan, lalu mata saya tetesin Insto Dry Eyes yang mengandung bahan aktif yang bekerja memberikan efek pelumas seperti air mataair mata untuk mengatasi mata kering.



Dan Insto Dry Eyes ini sekarang jadi andalan saya. Apalagi sekarang saya juga suka ikut walking tour, berjalan kaki menyusuri tempat bersejarah. Dan ini walking tour lebih banyak diadakan siang hari dengan matahari Terik. Pastinya bisa membuat mata kering walau sudah pakai kacamata hitam.

Foto : Sudin Parekraf Jakarta Utara

Pokoknya acara ngebolang atau walking tour jangan sampai mengorbankan mata saya juga. Soalnya pekerjaan utama saya menulis, di mana mata jadi senjata utama. Mata kering jangan disepelein.

Apalagi Insto Dry Eyes New Packaging ini mudah didapat dengan harga terjangkau. Termasuk di Alfamart dan Indomaret. Tampilan warna birunya lebih segar, mengingatkan saya pada birunya awan dan laut.


Itu dia cerita ngebolang saya dan Insto Dry Eyes yang jadi andalan saya. Pokoknya #InstoDryEyes #MataKeringJanganSepelein . Selamat jalan-jalan ya, teman-teman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...