Saya paling suka naik bus trans bila berada di sebuah kota. Saya sudah pernah naik Trans Semarang, Trans Solo, termasuk paling sering Trans Yogya. Saya pun pernah berkeliling kota Makassar naik Trans Makassar. Pastinya naik Trans Jakarta selalu yang jadi andalan saya hehehe.
Bagi saya, naik bus trans itu sangat menyenangkan dan menguntungkan. Sekali naik, bisa keliling kota dengan harga yang murah. Apalagi tinggal sedia E-money saja. Pokoknya pas di hati dan kantong hehehe.
Terkadang, saat naik bus trans, saya menemukan pengalaman hidup yang tak terduga, yang akhirnya mengajarkan saya makna kehidupan. Misalnya saat semangat saya turun, saya melihat seorang Bapak tua berjualan di lampu merah. Ini memantik semangat saya lagi. Betapa hidup saya masih lebih baik dibandingkan orang lain. Sama seperti yang sering saya baca di Blog Mbak Niksukacita. Mbak Nik banyak sekali bercerita tentang pengalaman hidupnya yang bisa diambil sebagi pelajaran berharga.
Tidak sengaja naik Biskita Trans Pakuan
Hari Sabtu lalu, 17 Mei 2024, saya berjalan-jalan di sekitar Kebun Raya Bogor dan sekitarnya. Nah, tidak sengaja, saya naik Biskita Trans Pakuan. Awalnya saya berjalan menuju ke arah Kebun Raya Bogor dari alun-alun Bogor. Sebelumnya saya tergoda membeli tahu isi. Daripada makan sambil jalan, maka saya mampir di sebuah halte yang saya lewati.
Foto : Wikipedia |
Tiba-tiba saat lagi asyik menikmati satu biji tahu isi, kok berhenti sebuah bu
s. Saya baca namanya Biskita. Orang yang sedari tadi duduk dan berdiri di halte, langsung masuk ke dalam bus. Saya pun langung tertarik untuk ikut naik. Apalagi belum masuk Tengah hari. Jadi masih cukuplah muter Bogor naik Biskita.
Saya pun mengikuti orang naik ke bus melalui pintu depan bus. Di depan pintu sudah ada mesin tab. Begitu kartu e-money saya tempel, langsung terdengar ucapan dari mesin “Terima kasih”. Saya pun spontan membalas “Sama-sama" hehehe.
![]() |
Bayarnya Bisa Pakai E-Money atau QRIS |
Selain penumpang bisa membayar dengan e-money, bisa juga menggunakan Qris. Enak ya, karena sangat dimudahkan. Hanya sesuai yang saya lihat dari penumpang yang naik, lebih cepat saat pakai E-money. Saat saya cek dimutasi pemakaian E-money saya, ternyata tarifnya 4000. Tapi saya lihat di kode Qris, masih 3000.
Saatya melihat-lihat Kota Bogor
Saya pun langsung mencari tempat duduk yang kosong. Sabtu siang ini, penumpang tidak terlalu ramai. Mungkin karena orang kerja libur. Saya pun memilih duduk di deretan kursi belakang. Pas sekali ada satu kursi yang kosong. Saya duduk di samping seorang Nona. Tapi bukan. Nona Ambon ya....
Jadi Biskita Trans Pakuan ini jumlah kursinya ada 20. Di sisi kanan ada 9 kursi, di belakang ada 4 kursi, di sisi kiri ada 4 kursi yang 2 diantaranya berwarna merah yang merupakan kursi prioritas. 1 kursi pengemudi dan satu kursi jomblo hahaha. Kenapa jomblo, karena berada sendirian di dekat pintu Tengah.
Biskita Trans Pakuan pun melaju. Karena baru pertama kali naik bus ini, maka saya sangat menikmatinya. Sepanjang jalan saya tengok kanan dan kiri. Kalau penumpang yang paham, pasti bisa menebak kalau saya baru pertama kali naik Biskita Trans Pakuan ini hahaha.
Dan asal tahu saja ya, saya pun tidak tahu ini Biskita tujuannya ke mana. Pokoknya saya asal naik saja. Karena sesuai pengalaman saya naik bus Trans Jakarta, nanti kalau sampai halte tujuan akhir, bisa balik lagi ke halte tujuan awal hehehe
Dan setelah saya cek, ternyata Biskita Trans Pakuan yang saya naiki ini adalah koridor 2 dengan 42 titik halte pemberhentian. Pantas saja, kok jarak halte itu saling berdekatan. Terus berbedanya, saat turun kita tidak perlu tab lagi. Tinggal turun saja di halte pemberhentian.
Dan saya salur deh, degan semua penumpang yang turun. Mereka semua mengucapkan terima kasih. Dan Pak Sopir dengan ramah membalas, sama-sama… Saya suka sekali.
Serunya naik Biskita
Biskita Trans Pakuan yang saya naiki terus melaju. Saya sangat menikmati perjalanan bersama bus yang kembali beroperasi sejak 8 April 2025. Biskita Trans pakuan adalah sistem transportasi bus terpadu di kota Bogor dan Kabupaten Bogor yang dikelolah pemerintah kota Bogor sejak 1 Januari 2025. Biskita Trans Pakuan sebelumnya dioperasikan oleh kementerian perhubungan melalui skema Buy The Service (BTS)
Bus terus melaju. Saya pun semakin menikmati perjalanan. Saya jadi tahu oh, ternyata di sini tempatnya. Seperti saat bus melewati jalan raya Tajur. Saya langsung bergumam, oh di sini daerah yang terkenal dengan penjual tas itu. Begitu juga saat bus memutar arah di daerah Ciawi.
Jadi bagi teman-teman yang naik Biskita koridor 2 ini, maka halte pemberhentian terkahir itu di Sindangsari 2 Sindang bukan di ciawi. Di Sana tidak ada halte dan hanya untuk memutar balik bus. Nanti teman-teman turun agak jauh di halte Ramayana. Dan karena saya memang tujuannya mau balik ke arah alun-alun.
Makanya saat Pak sopir nanya “Bapak yang mau turun di mana, saya pun menjawab mau ikut balum lagi ke arah alun-alun. Dan dengn ramah pak sopirnya mengangguk dan berkata silakan. Benar-benar pelayanan yang patut diacungkan 2 jempol tangan. Jempol kaki jangan hehehe.
Hanya saya masih berpikir ya, kok namanya Biskita, bukan Buskita. soalnya kalau bis itu ditujukan untuk kotak. seperti bis surat.
Ternyata oh ternyata... Biskita itu Singkatan dari "Bus Inovatif Solusi Transportasi Perkotaan Terintegrasi dan Andal". Nah, Trans Pakuan mengacu pada Transportasi dan Pakuan yang merupakan nama lama kota Bogor sebagai ibukota kerajaan Pajajaran. Alhamdulillah saya pun sudah paham.
Bus pun melaju memutar balik. Saya pun turun di halte SDN Bangka depan Kebun Raya Bogor. Saya kemudian lanjut berjalan-jalan menyusuri sekitar kebun raya bor sampai ke alun-alun dengan berjalan kaki. Lan kali, saya akan nak Biskita lagi dan mencoba koridor lainnya. Sampai jumpa lagi Bogor.
Bambang Irwanto
Apakah mas bams termasuk bis mania? Suka naik bis? Hehe
BalasHapusBus trans adalah tranportasi praktis dan nyaman di perkotaan ya mas.
Next cobain bus trans surabaya ya
Samaaaa kayak dakuuu, toss yuk "Si Paling Transum" wkwkwk
BalasHapussalah satu wujud bersyukur karena adanya transum dan badan sehatt, yhaa yuk marilah kita manfaatkan Transum yg ada.
Kapan hari saya ke Solo juga gituuu.
Nunggu di Halte depan Stadion Manahan, random aja naik bus :)))
Ehh, ternyata malah bisa puter2 kota solo, cuma bayar 3.700 doang
Muraaahhh meriaaahhh
Keren Mas Bambang, pengalaman naik bus trans-nya udah banyak, di kota-kota berbeda pula. Kalau saya bisa dihitung jari. Meski di tinggal di Jakarta coret, dan sering banget wara-wiri di Jakarta, sepertinya baru 2x hahaha.
BalasHapusNah, baru tahu kalau naik bus trans udah bisa pakai QRIS. Saya taunya pakai barcode go-transit di app Gojek, buat naik kereta. Kalau menurut saya, cara ini lebih praktis dan aman. Sebelum naik, bagusnya ya udah buka dulu app nya, sampai di tempat ngetap tinggal scan. Selesai. Bebas dari sentuhan tempat ngetap, bersih. Karena di tempat umum kita ga tahu ada tangan mana yang abis kena kotoran dan kuman ya kan. Ga perlu repot ngisi2 e-money juga. Dan ternyata, tarifnya beda kalau pakai scan barcode, lebih murah ya. Tapi saya senang baca cerita ini. Pengalaman yang seru mas.
Aku seneng sih, sekarang transportasi di berbagai kota itu udah makin maju, canggih dan terintegrasi satu sama lain. Apalagi metode pembayarannya juga makin canggih, udah nerima tap kartu sama QRIS juga.
BalasHapusTinggal angkot aja nih yang kudu dirapihin, sampe kapaaan coba angkot butut-butut terus ya pak. Harus ada campur tangan pemerintah juga.
Penumpangnya berterima kasih karena telah diantarkan sampai tujuan dengan selamat. Sementara, Pak Sopirnya juga ramah. Combo yang bagus banget sih, Pak.
BalasHapusSekarang ini, aku kalau ke Surabaya juga lebih senang naik Trans Madura lho, Pak. Aman dan nyaman rasanya.
Mantap banget, pembayaran bisnya udah pakai QRIS pula. Kalau semua bis kayak gini dan ditambah sopir yang amanah nganter penumpah, bakal rame lagi tuh. Pas ke Bogor lima tahun lalu aku nggak tahu ada bis ini, ini busnya tergolong baru ya berarti, Mas?
BalasHapusoh, jadi ikutan sampai tujuan akhir lalu bus langsung muter balik arah lagi ya? Tidak diminta bayar lagi kah? Biasanya kalau naik TJ, suka diminta tap ulang. Kalau naik MRT juga begitu, pas sampai di stasiun terakhir akan diminta tap utk keluar dulu. Baru nanti bayar lagi. Baik juga pak driver-nya ya. Senang juga dapat driver yang ramah2 jadi bikin tambah asik jalan2nya keliling kota.
BalasHapusNaik bus sudah jadi kebiasaan saya dan kerap jadi pilihan walaupun ada pesawat atau sepeda motor
BalasHapusBogor dengan biskita nya bisa jadi daya tarik untuk berkunjung nih
Trims Pak jadi tahu Biskita itu singkatan dari "Bus Inovatif Solusi Transportasi Perkotaan Terintegrasi dan Andal".
Mas, aku orang Bogor tp belum pernah naik Biskita n baru tau juga kepanjangannya... wkwk waduh memalukan diri sendiri 😩
BalasHapusYaa krn jalur transportasiku sehari² gak perlu Biskita juga sih, lebih ke KRL commuteline. Tp ini saya tau Biskita tu andalan anak² sekolah juga krn murmer. Thanks sudah mengulas positifnya Bogor yaa.
Eh aku jadi tahu skr kali bis biasa dipakai utk kotak... Waah thank you mas. Kirain selama ini sama aja antara bus dan bis. Aku malah cendrung nyebutnya bis 😄.
BalasHapusDi antara public transport, fav ku itu trans Jakarta, Krn pas zaman msh kerja, ya naiknya itu. JD paling familier. Apalagi haltenya ada 1 Deket Ama rumah. Tinggal ngesot 😄. Cuma aku blm cobain yg biskita ini. Kejauhan mas 😅. Ga jauh bedalah yaa Ama trans J
Senangnya jalan-jalan naik biskita, murah meriah lagi ya pak. Sudah bisa balik lagi ke tempat semula. Supir dan penumpang ramah-tamah semua. Pantes aku juga bingung kok namanya biskita. Ternyata itu singkatan ya, huhu. Pengen juga deh nyobain biskita.
BalasHapusSetiap membaca tulisan pak Bam, selalu ada hal yang ingin diikuti. Kali in soal Biskita pertama kali yang melalui jalan Tajur ,tempat penjual tas kulit yang terkenal itu.
BalasHapusMenariknya lagi Bapak iseng banget naik sampai ikut kembali . Cara membunuh waktu yang sangat baik. Karena perjalanan akan selalu memberi kisah yang nanti di ingat.
Anw terima kasih pak, ada namaku di tulisan ini he he he.
Pankapan singgah di Bogor lagi, mau juga nih menjajal naik Biskita.
BalasHapusSoalnya waktu pas ke Bogor, lagi gak bertemu sama bisnya.
padahal asik juga nih, karena metode bayarnya seperti TiJe ya tinggal tap kartu e-money aja
Pas masih tahun 2024, BisKita ini koridornya lebih banyak mas. Namun memang tetap saja nggak semua area Bogor tersambung BisKita. Seperti area rumah saya, masih Kota Bogor namun tak ada rute BisKita. Misal mau naik ya harus ke area Perpus Bogor dulu barulah bisa jalan-jalan pakai BisKita.
BalasHapusSaya sebagai warga Bogor sih berharap sekali Bogor bisa seperti Jakarta. Kendaraan umumnya beneran terintegrasi dan jurusannya banyak sekali, ngecover kebutuhan masyarakat.
Setidaknya kehadiran BisKita saat ini memang bikin seneng pelancong seperti mas Bams juga, sehingga banyak wisatawan berdatangan. Tentulah ini adalah hal baik buat banyak pelaku UMKM kalau wisatawan nantinya pada jajan dan beli oleh-oleh 🤩👍.
Seru banget keliling kota naik bus. Kalo dikotaku ada bus trans begini, dan lewat kantor misalnya. Mungkin aku akan pilih naik bus aja
BalasHapusTarifnya murah banget cuma 4.000 aja. Jadi kalau jalan-jalan memang wajib bawa e-money ya. Bisa digunakan buat naik bus deh.
BalasHapusTrans Pakuan busnya bagus dan yg penting bersih.
Semoga kelak di Malang ada bus serupa.
saya kira trans pakuan udah ga ada Mas Bambang, udah lama ga ke Bogor lagi, pernah naik beberapa kali tapi kayak beberapa tahun lalu pasca pandemi dan masih jarang terus masih gratis, tetep harus ngetap tapi 0 rupiah bayarnya, pengen naik lagi kalau ke Bogor lagi
BalasHapusKagum juga sama orang Bogor yang sopan-sopan.
BalasHapusTapii.. dimana pun berada, aku slalu menekankan untuk minimaal bilang "Haturnuhun" ke anak-anak juga.. Soalnya semua uda bekerja keras hari itu, apapun profesinya.
Hehehe.. jadi fokus ke sini yaak..
Aku excited juga naik bus bus trans ini..
Sayangnya malah belum pernah nyobain yang di Bandung.
Coba sok berpetualang ala mas Bams aah... kapan-kapan.
Takut nyasar akutu...
Padahal mah.. nyasar masih bisa balik karena masih berbahasa indonesia.
Hehehe.. yakali nyasar sampek INggris.. aku nantik ngomong pake bahasa kalbuu..
Wah, di Bogor namanya Biskita ya. Di Bandung namanya TMP, Trans Metro Pasundan. Andalanku dan anak-anak kalo ke kota. Soalnya murah, nyaman, dan cepet. Masuk jalan tol. Gak kayak angkot yang di jalan umum biasa dan ngetem lama. Andai semua angkutan bisa kayak bis gini ya, pasti nyaman dan tertib.
BalasHapusWah, di Bogor namanya Biskita ya. Di Bandung namanya TMP, Trans Metro Pasundan. Andalanku dan anak-anak kalo ke kota. Soalnya murah, nyaman, dan cepet. Masuk jalan tol. Gak kayak angkot yang di jalan umum biasa dan ngetem lama. Andai semua angkutan bisa kayak bis gini ya, pasti nyaman dan tertib.
BalasHapusAku pas di sby juga gak terencana naik bus trans surabaya, hanya karena kalo naik ojek jaraknya jauh bgt dari ujung ke ujung dan super mahal. Naik trans sangat murmer sambil menikmati cakepnya surabaya. Mari kita galakkan naik trans utk kemana-mana ya mas
BalasHapusHuaaaa, jadi kangen masa-masa sekolah waktu Bus dan kendaraan umum masih banyak. Sayang sekali, di kota-kota kabupaten, Bus dan kendaraan umum sudah mulai jarang. Meskipun ada, mayoritas sudah berumur dan beberapa sudah tidak layak (sepertinya). Jadi pengen nyoba naik kendaraan umum di kota-kota besar seperti Transjakarta dan Biskita ini.
BalasHapus