Langsung ke konten utama

Jalan-Jalan dari Blok M sampai Bogor



Seperti biasa, Selasa, 10 Juni 2025, saya bangun pukul 5 kurang. Setelah itu saya membantu keperluan ibu saya, termasuk membelikan sarapan. Saya pun langsung membuka laptop, cek ini itu, lalu draf tulisan. Tapi kok Menjelang pukul 7 pagi, kok, saya mengantuk ya? Padahal semalam saya tidurnya kurang dari pukul 12 malam. Tapi memang saya sudah menghabiskan sebungkus nasi uduk plus 2 biji gorengan. Mungkin itu efek ngantuk. Maka saya pun lalu berbaring saja hehe..

Pukul 8 saya terbangun. Kok tahu pukul 8? Kan, begitu mata melek langsung lihat hape, kayak orang-orang hahaha. Ternyata kok hari ini ada orang yang di rumah dan bisa menemani ibu saya. Maka tring… saatnya jalan-jalan cuci mata hahaha.

Jalan-jalan dan Tujuan Dadakan

Namanya juga rencana dadakan, maka jalan-jalannya dadakan juga. Otak saya harus berpikir cepat mau jalan ke mana, nih. Jangan sampai pergi tak ada tujuan, bagaikan kapal kehilangan arah. Halah gayanya hahaha.

Akhirnya, saya memutuskan ingin mencoba rute baru TransJabodetabek P11 Jakarta Blok M- Bogor yang baru dibuka mulai Kamis 5 Juni 2025. Kayaknya seru, ya. Saya penasaran sekali dengan perjalanannya. Dan biar banyak bahan tulisan yang saya dapat, maka saya akan mengulur waktu dulu di beberapa tempat

Galeri MRT Jakarta

Seperti biasa, saya menuju dulu ke stasiun Pondok Cina Depok. Dari sana saya menuju ke kota Tua. Karena saya berangkatnya bukan jam orang berangkat kerja, jadi KRL tidak terlalu penuh. Saya pun masih bisa duduk dari stasiun Kalibata sampai stasiun kota. Dan sebenarnya, saya berharap dapat naik KRL baru CLI-125. Tapi susah juga mencocokkan dengan jadwalnya.



Sampai stasiun Jakarta Kota saya keluar dulu, lalu masuk lagi menuju Galeri MRT  Jakarta yang masih berada di dalam stasiun Jakarta Kota. Tempatnya seru. Ceritanya lengkapnya di postingan berikutnya ya.

Menikmati sejenak pemandangan Kota Tua

Selesai Menyusuri Galeri MRT, saya keluar stasiun. Saya berjalan melewati museum Sejarah Jakarta lalu menuju kali besar. Saya kembali mengamati Tugu penurunan Tanah Jakarta. Saya lalu berjalan sebentar dan mengamati bangunan-bangunan di sekitar. kemudian saya asyik memotret Toko Merah. 




Naik Trans Jakarta menuju Blok M

Puas menjepret, saya pun masuk ke halte trans Jakarta. Tidak lama menunggu busway tujuan Blok M datang. Saya pun memilih duduk di kursi belakang dekat jendela. Ini memang tempat duduk favorit saya setiap kali naik busway. Perjalanan lancar. Saya pun sengaja turun di halte kejaksaan Agung.



Dari sana saya berjalan kaki menuju kawasan Blok M. Pastinya saya sengaja melewati Taman literasi Martha Christina Tiahahu. Taman ini sangat menyenangkan. Selain banyak tempat makan, juga sering diadakan acara juga. Yang saya suka, di sini ada perpustakaan juga.

Tidak lama-lama, saya pun berjalan menuju halte transjakarta. Nah, saya melewati lorong Blok M Hub. Keren deh, banyak mosaik-mosaik keren yan ternyata desainnya dari lomba mosaik 2025 yang disponsori oleh cat Dulux. Lorong pun mulai ramai, dan saya berharap bisa semakin ramai.



Naik Transjabotabek P11

Sesuai rencana saya, saya pun menuju trans Jakarta. Setelah bertanya, ternyata P11 jurusan Blok M-Bogor itu adanya di jalur 5. Saya pun tab dulu di pintu, lalu menunggu busway datang.

Setengah jam menunggu, Trans Jabodetabek datang. Penumpang agak ramai, dan rata-rata orang yang ingin mencoba rute baru ini. Sama seperti saya. Untung pas jam tidak ramai, saya membayangkan kalau pas pulang kerja hehehe.

Saya pun lagi-lagi memilih duduk di kursi belakang. Tapi kali ini tidak pas dekat kaca bus. Di situ duduk seorang Bapak berusia sekitar 70-an lebih, beliau tinggal di Jakarta dan sengaja naik P11. Nanti sampai Bogor, beliau balik lagi ke Jakarta.

Akhirnya P11 melaju. Seperti biasa, kalau baru merasakan hal pertama saya eksaitit sekali. Perjalanan lancar. Trans Jabotabek sampai di terminal Baranangsiang Bogor sekitar pukul 2 siang.

Berjalan Santai ke Stasiun Bogor

Dari terminal baranangsiang  tujuan selanjutnya menuju stasiun Bogor. Saya pun memilih jalan kaki saja. Jauh? Oh tidak kok, ini karena saya berjalan sambil menikmati apa saja pemandangan sepanjang jalan. Saya jadi tahu lebih detail. Oh di sini ada ini di situ ada itu. apalagi cuaca mendung mendung manjah.

Akhirnya saya sampai di stasiun Bogor Saya lanjut naik krl menuju stasiun Pondok Cina. Pas di stasiun Citayam hujan turun deras sekali.

 Saya sangat bersyukur, karena tidak kehujanan. Dan saat sampai stasiun Pocin, hujan sudah reda. Saya pun melangkah ringan menuju parkiran motor, lalu pulang dengan senang hati.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...