Langsung ke konten utama

Biar Nyaman dan Menyenangkan Saat Ikut Walking Tour




Salah satu kesenangan saya adalah ikut walking tour. Tidak hanya bisa menambah pengetahuan mengunjungi tempat bersejarah, tapi juga bisa menambah teman. Selain itu berjalan kaki  juga menyehatkan. 

pastinya ya, saya juga senang sekali ngebolang mengunjungi tempat-tempat menarik dan indah di Indonesia. Saya berkeinginan kelilingi indonesia. Jadi sambil menunggu rezeki dan kesempatannya tiba, saya pun banyak membaca referensi dulu. Salah satunya saya suka mampir ke blog Pantura Traveler. tidak hanya ceritanya menarik, juga foto-fotonya menarik dan menawan. Saya jadi pengin segera ke sana.

Lanjut soal walking tour, ya! Alhamdulillah, sudah banyak juga walking tour yang saya ikuti. Semuanya berkesan dan menyenangkan. Mulai dari walking tour Napak Tilas Detik-detik Proklamasi, walking tour jelajah Kota Tua 2 hari berturut turut, walking tour ke Monas, sampai dengan walking tour kota tua sambil belajar Teknik fotografi.

Walking Tour Napak Tilas Kemerdekaan
(Foto : Wisata Kreatif


Nah ada beberapa tour yang saya ikut yang tidak full berjalan kaki, tapi naik bus dari satu tempat ke tempat lainnya dan dilaksanakan full dalam satu hari. Dari pagi hari, sampai malam hari. Misalnya Wisata Religi, atau wisata keragaman indonesia

Serunya..  semua kegiatan yang saya ikuti itu gratis. Jadi hati makin happy kan hehehe.


Nah, biar acara walking tour semakin nyaman dan menyenangkan, maka sebelumnya ada hal-hal yang harus saya perhatikan dan persiapan. Aapa saja itu? Yuk, disimak  berikut ini.

Jaga stamina 

Sesuai Namanya, walking tour itu memang berjalan kaki mengunjungi tempat-tempat yang dituju. Dan dan satu sesi waking tour, bisa sedikitnya 4-5 tempat yang dikunjungi. Dan jaraknya ada lumayan yang berjauhan. Jadi bila ditotal jaraknya, bisa sampai 5-6  kilometer. 

Makanya, saat memutuskan ikut acara walking tour, saya memperhatikan kondisi badan saya. Dan Alhamdulillah selalu prima. Mungkin karena saya semangat ikut acaranya, termasuk saya juga suka berjalan kaki hehehe. Paling saya minum madu untuk menambha stamina.

Cepat Tidur = Bangun Cepat = Tidak Telat

Malam harinya sebelum ikut walking tour, saya memang  usahakan cepat tidur. Ini biar saya bisa bangun pagi. Karena biasanya, acara walking tour itu pagi hari titik kumpulnya. 

Maka saya usahakan ada ekstra 2 jam sampai 2,5 jam dari waktu kumpul. Misalnya kumpulnya pukul 8 pagi, maka saya akan jalan dari rumah pukul setengah 6. Ini juga saya kondisikan, apakah saya berangkatnya naik motor atau transportasi umum. Bahkan kalau lokasinya jauh, maka selepas subuh, saya sudah jalan.

Kalau ada ekstra waktu, maka di perjalanan tenang dan tidak buru-buru. Dan saya memang lebih baik menunggu daripada telat. Terkadang ada yang memberi toleransi 15-30 menit Lewat dari itu ditinggal. Karena kalau telat jalan, maka akan molor ke tempat-tempat berikutnya juga. Selain itu pasti tidak enak dengan peserta lain. Bisa ditandain, lho. Next mau ikut lagi, tidak akan diajak lagi hehehe.

Perlengkapan Walking Tour

Sesuai pengalaman saya, kalau ikut walking tour itu, pasti cuaca panas Terik. Tapi saya justru suka dengan kondisi seperti ini. Apalagi kalau hari masih pagi dapat vitamin D. Kalau hari cerah dan matahari bersinar, acara walking tour bisa jalan terus. Daripada hujan, dan menghambat acara jalan-jalan. Pulang lepek, masuk angin, dan sakit hehehe.

Jadi wajib sekali membawa topi dan kacamata hitam Bahkan teman-teman cewek ada juga yang membawa payung. Disarankan pakai sun block dan sejenisnya. Tapi kalau saya tidak perlu. Tidak apa hitam manis ini hahaha.

Untuk pakaian, saya suka pakai baju kaos saja. Bahkan untuk tur spesial dibagikan kaos juga. Tidak lupa, saya juga membawa handuk kecil atau selampe. Jadi pas berkeringat, tinggal lap sana sini hahaha.

Pastinya saya tidak lupa membawa air minum. Karena berjalan kaki di bawah sinar matahari, pastinya bikin haus. Jangan sampai degradasi. Makanya 2 kantong samping ransel saya, berisi botol minum semua hehehe.

Untuk mengantisipasi selam walking tour, saya juga bawa balsam geliga dan mintak tawon. Siap atau kan, pas jalan kaki keseleo salah pijak dan lainnya. Andalan saya lainnya adalah minyak cap kapak. Jadi tinggal oles kening kiri dan kanan hahaha.

Saat Walking Tour

Setiap walking tour, pasti ada pemandunya. Jadi kalau saya, saya usahakan selalu berjalan di dekat pemandunya. Jadi sambil bejalan terus mendapat informasi lengkapnya. Selama waking tour pasti akan berkumpul di suatu titik penting. Misalnya disuruh kumpul lol di sebuah tugu. Nant ada penjelasan dari pemandu. Makanya Jangan berjalan terlalu Santai. Apalagi sampai membentuk kelompok jalan sendiri.


Setelah Ikut Walking Tour

Asyik.. walking tour sudah selesai. Saatnya pulang. Tapi sebelumnya saya Ganti baju dulu. Ini kalau saya pulangnya naik transportasi umum. Kalau naik motor saya tancap gas saja pulang. Makanya saya selalu membawa aju Ganti. Ini juga antisipasi kalau pas walking tour kehujanan.

Sampai rumah segera saya sortir mana foot yang bagus dan seusai. Bisa buat postingan di media sosial dan blg juga. Cerita walking tour pun bisa saya bagikan ke teman-teman…

Nah, itu dia persiapan saya sebelum ikut walking tour, saat walking tour dan sesudah ikut walking tour. Semoga bermanfaat ya. Jadi teman-teman semngt juga ikut walking tour.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...