Langsung ke konten utama

Begini Rasanya Naik Transjakarta P11 Blok M - Bogor



Sejak ada info kalau ada trans rute Jakarta dari Blok M-Bogor, dna sudah diremikan 5 Juni 2025, saya sudah niatkan ingin mencoba. Makanya saat waktu lowong, saya sudah niatkan.

Selasa 10 Juni 2025, setelah dari Kota tua dan mengunjungi Galeri MRT Jakarta, saya pun langsung lanjut naik busway ke Blok N. Saya sengaja Turun di halte busway kejaksaan Agung, lalu bejalan menuju terminal Blok M. Seru sih karena saya melewati taman literasi Martha Christina Tiahahu yang keren.



Selanjutnya, saya menuju terminal Blok M degn melewati Lorong Blok M Hub yang keren dengan mosaik-mosaik. Beberapa penjual makanan juga sudah berjualan. Jadi ramai dan tidak sepi lagi. bisa juga buat selfie-selfie hehehe.



Sampai terminal, saya sempat bingung juga naik bus P11 di jalur berapa, ya/ Setelah bertanya, ternyata di jalur 5. Dari jalur 5 ini juga bisa ke bus transjakarta  dari Blok M menuju Pantai Indah Kapuk atau PIK juga jurusan kw Alam Sutera.




Setelah tab kartu, saya pun bergegas menuju jalur 5. Penumpang tidak terlalu ramai. Mungkin karena saya mencoba naik P11 di hari biasa, dan mendekati tengah hari, maka antrean Tidak terlalu ramai dan panjang.

Akhirnya Naik Transjakarta P11

Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya Transjakarta P11 datang juga. Swejak dari jauh, saya sudah ancang-ancang. Biar bisa dapat tempat duduk. Dan incaran saya adalah kursi belakang dekat jendela. Sayangnya, harapan saya tidak terkabul. Saya memang dapat di kursi belakang, tapi tidak pas dekat jendela sudah keduluan bapak-bapak hahaha.


Transjakarta P11 pun mulai bergerak meninggalkan halte Blok M. Perjalanan ini akan menempuh jarak sekitar 113,3 kilometer. Estimasinya sih, sekitar 2 jam lebih. Nanti akan ada 22 titik pemberhentian yang  terdiri dari 9 halte dan 13 bus stop.



Walau cuaca paas, tapi di dalam Trans Jakarta tetap Adem. Penumpang mulai naik dari halte pemberhentian. Mulai dari halte Kejaksaan Agung, Pasar Santa, Rawa Barat, Tegal Mampang, Pancoran sampai dengan halte Pancoran tugu. Tapi ya begitu, kasihan juga kalau tidak kebagaian tempat duduk. Jadi harus berdiri.

Keluar Tol Masuk Tol

Lepas dari halte Pancoran Tugu, bus transjakarta mulai masuk tol. Karena masih siang, tol lancar jaya. Saya pun duduk asyik menikmati perjalanan. Maklum.. kan baru pertama hehehe

Trans Jakarta terus melanjut sampai keluar gerbag tol Cibubur juntion, lalu  berhenti di Bumerta untuk menurun dan menaikkan penumpang. Setelah itu, busmasuk tol lagi  dan terus melaju sampai akhirnya selanjutnya lalu keluar di pintu rol ciuterep 2 untuk Kembali menurunkan dan menaikkan penumpang

Bus Trans Jakarta P11 kembali masuk tol Jagorawi lalu keluar di gerbang tol Sentul. Wah.. saya baru tahu di ditu ada monumen Pancakarsa yang ternyata mulai dibangun tahun 2019 dan rapung thun 2020, kemudian diresmikan 27 Desember 2021. 

Monumen Pancakarsa ini sebagai simbol dari 5 program Pembangunan kabupaten Bogor. Pancakarsa berarti Bogor Sehat, Bogor Cerdas, Bogor Membangun, Bogor Maju, dan Bogor Berkeadaban. Keren ya..

selanjutnya keluar tol dapat mall bellova lalu masyk tol lagi. Selanjutnya tansjakarta melaju di jalan tol dan keluar di gerbang tol bogor. Selanjutnya masu ke terminal Baranangsiang Bogor.

Kehadiran Transjakarta P11

Kehadiraan Transjakarta P11 jurusan Blok – termaninal Baranangsiang Bogor ini sebenarnya  alternatif bagus untuk orang yang akan pergi ke Bogor. Dengan tarif 3500 sekali jalan. Ini jelas pas di hati dan kantong dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.



Hanya, kalau memnag mau duduk, harus naik dari terminal Blok M. Itu juga kalau rezekinya dapat empat duduk. Kalau tidak, ya terpaksa harus menunggu ada pnumpang yang turun. Tapi siap-siap sabar sebesar gunung, kalau ternyata harus berdiri sampai terminal Baranangsiang bogor.

Akhirnya selesai sudah perjalan saya daei Blok M ke Bogor dengan P11. Dab P11 sudah sangat sesuai menurut saya. Jadi bagi teman-teman yang ingin mencoba, silakan. Saya pun kapan-kapan ingin mencoba naik P1 dari Bogor ke blok M. 

Komentar

  1. saya lihat di socmed antriannya cukup panjang, wajib sabar atau datang lebih pagi mungkin ya kak

    BalasHapus
  2. Kalau perjalanan lumayan panjang, aku juga lebih suka duduk di bagian jendela mas. Lebih banyak yang bisa diamati dari dalam bus. Kalau naik pesawat juga, aku lebih prefer window seat walaupun sebagian orang gak suka katanya susah kalo mau ke toilet. Untungnya aku orangnya gak beseran hwhw.

    Dulu pas awal-awal ke Jakarta dan mau nemuin sepupu di Cibinong aku nyasar sampe Baranangsiang. Lumayan jauh kan nyasarnya haha mana zaman itu (2013) belum ada transportasi online. Sempat panik juga mengingat sepupu susah dihubungi. Aku sendirian, takut kena todong atau culik ((CULIK)), makanya keberadaan TransJakarta P11 ini sangat memudahkan ya, walau dulu aku terselamatkan karena dijemput sama sepupu pake motor. Hehe.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...