Langsung ke konten utama

Modal 14 Ribu dari Depok sampai Serang



Asyik.. akhirnya saya ke Serang Banten lagi. Setelah tahun lalu bersama rombongan Dompet Dhuafa mengunjungi rumah sakit mata dan Pulo Panjang. 

Nah,Perjalanan Kali ini lebih seru karena naik KRL dari Depok sampai Rangkas Bitung, lalu nyambung naik kereta lokal Rangkasbitung ke Merak. Lebih banyak tantangannya. Termasuk lebih hemat. Total ongkos hanya 14 ribu sakali perjalanan. Pas di hati dan kantong hehehe.


Ke Serang Mau Naik Apa?

Sebelum rencana saya ke Serang kamis 30 juli 2025, saya sempat bingung, walau tak sampai pusing 7 keliling seperti kuda lumping makan beling hahaha. Saya kepikiran, kira-kira saya mau naik apa ya, ke Serang? Kalau tahun lalu kan enak, tingga naik bus, duduk nyaman sampai. Sekarang.. independen ciee... Jadi saya pun membuat catatan-catatan. Nah, ada  beberapa alternatif yang bisa saya tempuh perjalanan dari Depok ke Serang 

Pertama saya kepikiran naik motor dari Bogor ke Serang Banten. Saya pun cek-cek info. Dan ternyata berat.. coy walau tak seberat saat diputusin yayang saat sudah lama bersama wkwkwk.

Pertama jarak Depok Serang Itu sekitar 100 km dengan estimasi tempuh 3 jam lebih. Walau sebenarnya, saya sudah sering menempuh perjalanan jauh lebihh dari 100 km. Misalnya dari Jakarta ke Kebumen Jawa tengah, Dari Gombong ke Magelang, sampai Semarang.

Tapi masalahnya, saya harus menyesuaikan dengan acara bimtek penulisan yang akan saya ikuti di Serang Banten nanti. Kalau saya laju dari Depok pukul 4 subuh, bisa mungkin sampai sana pukul 9 sesuai acara. Bahkan saya sudah dapat kelonggaran, katanya saya boleh lewat dikit datangnya, karena jadwal reviu naskah saya bukan yang pertama. 

Hanya masalahnya, saya belum tahu jalan. Belum lagi kalau pas hujan. jalanan becek saingan sama ojek hahaha. Kemudian motor saya sudah lama belum diservis dan malah belum ganti oli hehehe. Jadi agak ragu juga.

Alternatif kedua kata teman adalah naik travel dari Depok. Saya pun cari info. Katanya sekitar 65 ribu. Tapi capek juga sih. Mepet kalau dari Depok juga subuh. Nanti sampai pool sana,  saya ngojek lagi. Pulangnya begitu lagi.

Alternatif ke 3 adalah naik kereta dari Depok. Saya sudah tahu alurnya. Soalnya saya pernah ke Merak. Hanya masalahnya.  Jadwal kereta bikin harap harap cemas. Walau kereta pertama dari Depok itu kurang lebih jam 5 subuh, tapi sudah pasti tidak terkejar ke Rangkas Bitung untuk jadwal pemberangkatan pertama. Jadi bisanya berangkat ke Merak pukul 10. Sudah dipastikan saya akan telat sampai di kantor Bahasa Serang.


Oke So must Go On

Pagi, hari Rabu 30 Juli 2025, saya masih belum memutuskan akan naik apa ke Serang Banten. Kayaknya saya nothing tulus saja naik motor dari Depok. Ya, hitung-hitung jalan-jalan hehehe.

Sampai akhirnya tiba-tiba saya kepikiran nginap saja ya, semalam di Serang  Jadi kamis pagi, saya langsung ke lokasi. Selesai Bimtek, saya lansung pulang ke Depok.

Nah masalahnya, adakah  penginapan di Serang yang pas di hati dan  dan kantong saya saat ini. karena jujur saja, bajet saya pas banget. Kali ini tidak ada sponsor hahaha.

Saya pun langsung cek-cek penginapan. Alhamdulillah langsung dapat penginapan Surya Serang di Agoda. Pas saya cek dari stasiun Serang juga dekat hanya 800 meter. Boleh nih jalan kaki saja. Terus ke Kantor Bahasa Banten juga dekat dan bisa naik ojol dengan tarif ramah di kantong. Oke..mari kita bergegas.

Setelah kelar pesan penginapan, saya langsung pesan kereta lokal dari Rangkas Bitung ke Merak lewat aplikasi KAI di hape. Saya sekalian pesan buat pulangnya juga.

Nah, sesuai pengalaman yang tertinggal berangkat ke Merak, maka saya pesan 2 jadwal berurutan. Jadi watu berangkat saya pesan tiket pukul sekitar pukul 5 sore, lalu saya pesan jadwal keberangkatan berikutnya. Pulangnya juga begitu. Ini untuk mengantisipasi.



Beres tiket kereta, saya pun sat set beresin apa saja yang akan saya bawa ke serang Banten. Ada ransel berisi laptop sepatu dan baju ganti. Lalu ada tote bag buat perlengkapan lainya.

Ayo, Berangkat ke serang

Pukul 1 siang lebih senarnya saya sudah siap. Tapi saya harus memastikan kebutuhan ibu saya apa beres semua dulu karena akan saya tinggal sehari. Dan ternyata.. saya baru bisa berangkat sekitar pukul setengah 3 sore . 

Perjalan lancar dai Pondok Cina ke Manggarai lalu lanjut ke Tanah Abang.  Tapi pas akan naik kereta menuju Rangkas Bitung saya sudah bergumam, kayaknya saya tidak bisa mengejar jadwal pukul 5 sore. Tapi saya sudah anteng karena sudah ada pagang tiket jadwal selanjutnya. Dan benar, kereta lokal ke Merak sudah berangkat

Karena jadwal selanjutnya pukul 7 malam, maka saya santai-santai saja. Saya masih bisa whasapan dengan beberapa teman. Sampai akhirnya kereta yang akan saya naiki datang.



Alhamdulillah perjalanan Rangkasbitung serang lancar. Saya sampai di stasiun serang sekitar pukul 8 malam. Dan karena saya sudah santai, maka saya berjalan kaki saja ke penginapan. 

Awalnya mas yang saya tanya bilang ini jauh lho Pak? Tapi dalam hati saya ini dekat. Kan suka ikut walking tour yang jaraknya lebih jauh hehehe. Dan benar kok, jalan dari stasiun ke penginapan itu dekat saja. Apalagi saya memang santai. Saatnya santai dulu di penginapan surya sebelum lanjut beraktifitas besok hari.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...