Langsung ke konten utama

Penginapan Pas di hati dan kantong di Serang Banten



Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam dari Depok, akhirnya saya sampai juga di kota Serang yang merupakan ibukota kabupaten Banten. Perjalanan panjang ya. Tapi ini lebih mending daripada saya nekat naik motor dari Depok. Dari Depok sampai Serang juga hanya modal 14 ribu. Senang di hati dan kantong hehehe 

Sampai di setasiun Serang, saya pun lanjut berjalan kaki saja ke penginapan Surya. Kota Serang ramai di malam hari. Ternyata banyak juga yang kerja di Tangerang bahkan Jakarta. Nah sekursi saya itu bahkan bawa sepeda lipat. Jadi rumahnya ke stasiun Serang dia baik sepeda. Lalu sepeda dilipat naik turun Rangkas Bitung, lanjut kereta ke tempat stasiun Tanah Abang. Lalu lanjut naik sepeda ke tempat kerja. Luar biasa semangatnya.

Kota Serang di waktu malam jug ramai dengan pedagang kuliner. Pas memang banyak orang turun dari kereta mampir dulu makan.


Menuju Penginapan Surya

Saat hendak keluar dari stasiun serang, saya pun bertanya pada Mas-mas. Dengan senang hati, dia membantu saya. Nah pas cek Map, memang dekat. Alhamdulillah saya jalan kaki saja.

Dari stasiun saya jalan lurus. Terus bertemu perempatan, saya belok kanan. Menyusuri jalan ini lumayan ramai. Pertokoan di sisi kanan kiri jalan. Terus di depan toko-toko banyak penjual juga 

Sesuai map pas pertigaan saya belok kiri. Dan ternyata itu sudah jalan Juhdi. Tapi sebelumny saya mampir ke mini Market dulu beli susu ultra cokelat seliter dan roti. Saya Lagi malas jajan malam ini. Jajan apa berhemat wkwkwk.

Tidak lama berjalan menyusuri jalan Juhdi, saya sudah melihat plang besar bertulis penginapan Surya. Hanya sayangnya saya lupa foto. Kayaknya pikirna saya sudah fokus sampai penginapan lalu tidur hahaha.

Sampai di Penginapan Surya 

Saya pun mengikuti plang yang mengarah ke penginapan Surya. Jadi di depan penginapan, ada seberapa counter hape berjejer. Tanpa ragu, saya pun memasuki halaman penginapan surya. Seorang bapak menyapa saya, mau kemana Pak? Saya menjawab mau cek in. Saya langsung diarahkan ke resepsionis . yang menerima saya seorang anak muda. Dia mengkonfirmasikan kedatangan saya dulu dengan seseorang via telepon. Mungkin bosnya dia. setelah oke, dia mengambil du botol air mineral ukuran 600 ml dan sebuah remote tv. Oiya sebelumnya dia meminta KTP saya juga.

Foto : Agoda


Saya berjalan mengikuti mas itu. Saya melewati tamu yang sedang duduk santai di teras depan kamarnya. Ternyata kamar saya di lantai bawah dan paling pojok. Asyik

Si mas langsung membuka pintu kamar, lalu menaikkan saklar listrik dulu. Setelah itu menyalakan lampu kamar. Mempersilakan saya masuk. “Besok ada sarapan ya, Pak. Jam 7 pagi," kata si mas sebelum meninggal saya. Wow.. dapat sarapan nih, berarti saya bisa menghemat bajet serapan nih, hehehe

Mengabiskan semalam di serang

Begitu masuk, langsung tampak oleh mata saya dua tempat tidur. Wow.. ini bisa untuk 2 orang. 



Jadi kalau dihitung nginap berdua, ini harganya bikin happy sekali. Fasilitas juga juga lengkap sesuai kebutuhan. Ada kabinet plastik, meja kerja plus kursi, televisi dan kipas angin. Nah saya suka nih ada jemuran kecil juga.



 Lanjut ke kamar mandinya juga bersih. Besar bak mandinya sesuai kebutuhan. Airnya juga bersih.



Selamat Pagi Serang

Seperti biasa, saya bangun sebelum  pukul 5 subuh. Dan ternyata, adzan subuh belum berkumandang. Saya pun  bergegas ke kamar mandi setelah itu salat subuh.

Kemudian saya mengecek grup, siapa tau ada info terbaru. Ter ata belum ada. Saya pun merpikan barang bawaan saya. Rencananya setelah sarapan, saya langsung cek out dan menuju lokasi Bimtek

Pukul 6 saya sudah selesai packing. Saya cek lagi, siapa tahu ada barang saya yang ketinggalan. Oke beres.. saya pun  langsung tinggal mandi 

Kelar mandi pukul setengah 7 kurang. siap-siap, pukul 7 lebih 5 menit, saya sudah meninggalkan kamar menuju ruang makan yang semalam tempat resepsionis juga.

Dalam ayangan saya sarapannya paling hany roti dan teh ya. Tapi tenyata naru goreng, lengkap dengan telur mata sapi dna jga kerupuk. Bagi saya ini termasuk lebih dari cukup sangat sesuai dengan harga yang saya bayarkan. Apalagi boleh ambil nasi greng dna kerupuk sepuasnya.

Dan perasaan saya ambil foto pas sarapan. Namun saya saya cek di galeri, kok tidak ada ya hahaha.

Selesai makan, saya lngsung cek out. Todak lupa ambil KTP. Saya pun berjalan ke depan, lalu memesan ojol. Tidak lama ojol sudah datang dan siap mengantar saya ke Kantor Bahasa Propinsi Banten. Alhamdulillah semua diperlancar

Keunggulan penginapan Surya Serang Banten

sesuai pengalaman saya menginap semalam, penginapan  Surya ini  memiliki berbagai keunggulan

Dari segi harga, pastinya ini sangat terjangkau ya. di Agoda itu saya dapatnya 114 ribu dan dengan pajak jadi 136K sekian.

fasilitasnya sudah sesuai dengan harga. Apa yang tamu butuhkan sudah ada. Termasuk kamar mandi dalam.

letaknya juga sangat strategis. Mau ke mana mana dekat , termasuk ke alun-alun dan masjid Agung Serang. yang saya paling suka dekat stasiun kereta Serang. 

jad penginapan Surya sangat pas menghemat bajet teman-teman. apalgi kalau hanya dipakai buat tidur saja karena siangnya mau keliling kota Serang. cocok buat yang mau backpaker ke Serang juga. Kalau ke Serang lagi, saya akan menginap di penginapan Surya ini lagj.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...