Langsung ke konten utama

Terkagum-Kagum di House of Tugu Jakarta

 


 Akhirnya tujuan utama dari walking tour spesial the enchanting House of Tugu Jakarta tiba juga Saya bersemangat berjalan mengikuti rombongan. Cuaca   panas tak masalah. Walaupun saya memakai baju merah menyala hahhaa. Salnya Tur spesial ni memang di bulan Agustus yag identik dengan kemerdekaan Indonesia. Makanya outffit peserta tour spesial kali adalah merah putih.

Saya dan tea-teman lain mengikuti Mas Gilang mausk ke House of Tugun Jakarta. Rombongan lalu dibagi menjadi 3 kelompok. Saya masuk di kelompok 2 yang akan ditemani oleh Mbsk Gita menyusuri setiap sudut House of Tugu Jakarta.

Babah Koffie

Pertama Mbak Gita mengajak kelompok 2 ke Babah Koffie yang menawarkan suasana klasik dan penuh ornamen bersejarah. Baru masuk saja, mata saya sudah terbelalak sambil sambil berdecak kagum. Wow.. Wow...

Saya dan teman-teman terus mengikuti Mbak Gita Menyusuri Babah Koffie. Setiap sudut semua menarik. Termasuk ada barongsai yang ditaruh di langit-langit. Menarik sekali.



Mbak Gita juga bercerita kala Nyonya Kasinem mempunya peliharaan harimau bernama si Merem karena buta.

Jajaghu Restaurant

Selain Babah Koffie di House of Tugu Jakarta ada Jajaghu Restauran. Nah yang unik di adalah pohon maja yang dimatikan lalu dicat putih.  Terus ada patung unik juga, Cantik sekali.




Ruang-Ruang Khusus di House of Tugu

 

Di House of Tugu ada ruang-ruang Spesial. Ruangan-ruangan ini bisa digunakan. Untuk meeting, atau acara yang lebih privat. Ruangannya semua spesial

Socueteit de Harmonie 1815

Ruagan ini yag paling besar di antar rungan lainnya yang ada di House of Tugu Jakarta, Jadi dulu ada sebuah gedung perkumpulan sosialita Eropa Batavia yang  bernama Societeit de Harmonie 1815. Nah yang unik ada lemari kaca berisi kunci-kunci.



 Tenryat aitu kunci-kunci Societeit de Harmonie 1815 yang dibuang di Kali besar kemudian dicari dan ditemukan

Ruang Soekarno

Pemilik House of Tugu sangat mengidolakan Pak Soekarno. Makanya sesuai namaya, runagan ini pun memajnag foto besar Bung Karno. Ada meja panjang dengan 10 kursi di atasnya ada gantungan lapu yang klasik.



Di ujung rungan, ada lemari kaca yang berisi celana panjang Bung Karno yang dihibahkan dari sang cucu. Kemudian di dekatnya ada deretan pigura foto-foo aktivitas Bung Karno. Yang menarik pehatian saya, ada lampu unik juga. Terus ada juga peti kayu berisi wayang.

Ruang Raden Saleh

Di House of Tugu ada juga Ruang Raden Saleh yang merupakan pelukis terkenal Indonesia. Di sini ada juga meja panjang bulat dengan 10 kursi utuk meeting atau pertemuan. Yang menarik ada patung pangeran diponegoro. Salah satu lukisan Raden Saleh memang yang paling terkenal adalah Penangkapan Pangeran Diponegoro.



Di rung ini juga ada kopor pangeran Diponegoro juga tombaknya.di usudut lai ad foto Radne Saleh da juga patung dada istrinya.

Ruang Kasinem

Ruang selanjutnya adalah Ruang kasinem. Rungan ini sangat elegan. Yang palingb menonjol adalah kecombrang. Terus ada patung kuda juga, din sudut ruangan ada fto kasinem dalam ukuran besar.



Akhirnya menyusuri House of Tugu Jakarta selesai. Saya senang sekai karena akhirnya bisa melihat langsung benda-bend seni yang ada di sini. Tapi rasanya memang kurang puas. Jadi penginnya mampir ke sini lagi. Semoga. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...