Langsung ke konten utama


Makan siang dengan menu enak, sambil memandangi hutan pinus yang hijau memanjakan mata dan hati, pastinya asyik banget, ya. Dan itulah yang belum lama ini saya rasakan

Jadi Sabtu 27 September 2025 saya diajak oleh ClicKompasiana dan Kreatoria jalan-jalan ke Kuningan Jawa Barat. Salah satu tujuan kami adalah  wisata Buper Huludaeyuh Trijaya. Pastinya saya happy sekali.



Sesuai namanya, Buper Huludaeyuh Trijaya ini adalah hutan pinus tempat wisata sekaligus Bumi Perkemahan atau bumi perkemahan. Makanya banyak orang yang datang ke sini untuk sekedar healing atau juga  makan. Tiketnya masuknya 15 ribu.  Letaknya di Desa Trijaya, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan Jawa Barat.



Saat memasuki Buper ini, saya sudah dimanjakan dengan hutan pinus yang hijau. Terus sudah dikelola dengan baik. Jalanan sudah rapi, Spot foto sudah dibuat kokoh. Jadi pengunjung merasa aman saat berfoto. Soalnya ada tempat wisata hutan pinus yang Spor fotonya bagus tapi terbuat dari bambu.


Saatnya makan siang Hufday

Setelah puas menjelajah hutan pinus, saatnya nih isi perut. Dan ga usah bingung, di area Buper, ada tempat makan seru. Namanya Hufday Coffee & Eatery



Tempat makanya asyik. Pengunjung bisa memilih duduk di tempat makan berbentuk tenda. Atau bisa juga di area yang menghadap hutan pinus. Pokoknya mantap deh.

Fasilitas lengkap. Ada wifi juga. Hanya karena saya pakai kuota hape, jadi saya tidak mencoba Wifi-nya. Ada toilet juga. Musala juga ada.


Untuk makan siang kali ini saya memilih nasi ayam bakar. Harganya 27 ribu. Sedangkan minumnya lemon tea seharga 16 ribu. Ada juga teman yang pesan nasi telur dadar seharga 20 ribu. Pokoknya banyak menu yang bisa dipesan termasuk hamburger.



Ayam bakar pesanan saya enak. Bumbunya terasa. Sambalnya juga sesuai selera saya. Tidak pedas level Dewa.

Fasilitas lengkap. Ada wifi juga. Hanya karena saya pakai kuota hape, jadi saya tidak mencoba Wifi-nya. Ada toilet juga. Musala juga ada.

Bagaimana? Teman-teman tertarik tidak berwisata di Buper ini? Ayo.. seger agendakan ke sini. Memanjakan mata dan hati sekaligus memanjakan perut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...