Langsung ke konten utama

Buper Huludayeuh Trijaya... Sejuk di mata, Adem di Hati

 


Saya sangat suka suasana hutan pinus. Di daerah Malino sulawesi selatan sana, saya dulu paling suka ke sana saat masih tinggal di Makassar yang waktu itu masih bernama Ujung pandang. Kemudian, saat saya tinggal di kebumen Jawa Tengah, saya juga senang, karena banyak sekali kawasan hutan pinus. Dan.. saya kembali happy.  Sabtu 27 September 2025, saya menikmati hutan pinus di kabupaten kuningan Jawa barat

Buper HuludayeuhTrijaya

Nama lengkapnya Buper Huludayeu Trijaya. sesauai namanya, ini adalah bumi perkemahan yang berada di Desa Trijaya kecamatan Mandirancan kabupaten kuningan Jawa Barat. saya suprais begitu sampai di sini bersama para Clickers. Saya kira hanya berupa kawasan hutan pinus tempat berkemah. Ternyata sudah dipercantik dengan berbagai fasiitas yang membuat pengunjung semakin nyaman dan betah berada di sana.

Begitu mobil Baraya Travel yang kami naiki dari Uki cawang Jakarta memasuki kawasan wisata, saya langsung tidak sabar untuk segera turun. Perjalanan lancar dan termasuk cepat. Dari jakarta sekitar pukul setengah delapan pagi, kami sudah samapai di Buper Huludayeuh Trijaya menjelang siang. Mantap nih, Baraya Travel. perjalanan tidak saja nyaman, tapi juga menyenangkan.

sebelum  masuk ke kawasan hutan pinus, kami berfoto dulu di monumen Trijaya.yang dibangun  sebagai bentuk penghormatan gugurnya delapan anggota pasukan Mobbrig (sekarang satuan Brimob Polri) menjalankan misi mengatasi gerombolan DI/TII yang bersembunyi di sekitar kaki Gunung Ciremai. 

Setelah itu lanjut foro dengan latar Gunung Ciremai. saya baru pertama kali melihat gunung Ciremai. Sebelumnya saya hanya tahu nama Gunung ciremai lewat nama kapal pelni. Kebtulan saya naik kapal KM  Ciremai saat pertama kali ke jakarta. perjalan dua hari dua malam.

Saatnya Eksplor Buper Huludayeuh Trijaya

setelah foto bersama, kami yang romvongan yang berjumlah 11 orang, bergegas berjalan memasuki kawasan Buper Huludayeuh Trijaya. Mak Iksan pun membagikan tiket masuk pada setiap. Harga tiket masuknya 15 ribu per orang.

Dari pintu masuk, suda terlihat sesuatu yang menarik yaitu jembatan tinggi. Kami langsung inisiatif foto bersama di sana. dan memang fotonya keren sekali ya.Teman-teman juga langsung ambil video dari atas jembatan itu



Selepas foto di jembatan,  saya pun tidak sabar untuk berkeliling Buper Huludaeuh Trijaya ini. Akses jalanan sudah snagat bagus, sehingga memudahkan pengunjung. Pastinya yang bikin  hati senang, di sini banyak spot foto dengan latar pemandangan yang keren. Apalagi tempat fotonya terbuat dari rangka besi. Bukan daei bambu atau kayu. Jadi pengunjung tidak takut untuk berfoto di sana.

Pastinya saya tidak melewatan foto di sana. Untung Mbak Zarna dengan senang hati membantu saya untuk mengambil foto. Saya bisa mengeluarkan aura model saya wkwkwkw.



Tempat duduk juga banyak tersedia. Senang rasanya duduk bersantai di tegah hutan pinus yang sejuk. Rasanya damai sekali. Hanya sayang, ada penunjung yang meninggalkan sampahnya di area duduk. Padahal sudah disediakan tempat sampah

Santap Siang di Hulday

Karena hari sudah menjelang siang, maka Bu Muthia mengajak saya dan teman-teman makan siang di 

Hulday yang masih berada di area Bumi perkemahan. beragam menu tersedia. Kalau saya kebetulan memilih ayam bakar dan minumnya lemon tea. semua sesuai dengan lidah saya. Harganya juga pas di hati dan kantong. Ayam bakar 27 ribu, sedangkan lemon tea 16 ribu. Hatimakin happy, karena kali ini saya ditraktir hehehe.

Senang rasanya menikmati makan siang sambil menikmati hutan pinus. tanpa terasa, makan siang saya sudah tandas. sneilirangin yang menerpa, membuta saya sedikit mengantuk. peninnya caibantal lalu molor hahaha.

O, iya, fasilitas di sini sudah lenkap. Toilet dan musala. Area bermain juga anak. Jadi pas sekali datang ke sini bersama keluarga. Dijamin anak-anak sennag dan tidak bosan.

Akhirnya, sekitar pukul 2 siang, Bu Muthia mengajak kami meninggalkan Buper Huludaeyeuh Trijaya. Sebenarnya saya masih ingin berlama-lama di sana. Tapi kami harus bergegas menuju lokaasi lain. Semoga next bisa ke sana lagi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...