Langsung ke konten utama

Persiapan Naik Kapal Laut

 


Sudah bulan November nih. Dua bulan lagj sudah tahun  2026. Wow... Rasanya baru kemarin aja ya.

Nah, sebenarnya salah satu rencana saya tahun ini adalah  pengin jalan-jalan naik kapal laut. Soalnya ada nostalgia sendiri. Tahun 1998 saat pertama kali merantau ke Jakarta, saya naik kapal laut. Perjalanan dari Makassar ke Jakarta itu ditempuh  dua hari dua malam. Terus mampir beberapa jam di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dulu. Setelah itu baru ke pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Jadi semoga nih, rencana naik kapal laut bisa terealisasi di tahun 2026. Dan biar nanti perjalanan saya lancar jaya, aman, damai sentosa, maka sebelum naik kapal laut saya harus persiapan dulu. Nah, apa saja ya, yang harus saya siapkan.


Pesan tiket dulu

Pastinya hal utama yang harus saya siapkan adalah tiket kapal laut dulu. Dan syukurnya, sekarang sudah dimudahkan dengan bisa beli online. Kalau dulu harus membeli tiket kapal di agen Pelni atau beli langsung di kantor Pelni. Kalau dulu di Makassar saya beli di kantor Pelni di  jalan jenderal Sudirman  depan lapangan Hasanuddin Pelni. 

foto : Pelni

Pastinya butuh waktu dan tenaga. Yang bikin malas memang antrenya. Sekarang tinggal duduk manis depan laptop bahkan hape sudah bisa pesan tiket kapal laut.


Persiapan Perlengkapan

Setelah tiket di tangan, saatnya mempersiapkan perlengkapan selama di atas kapal. Namun perjalanan di hari dua malam, jadi persiapan harus mantap.

Kalau saya, pakaian untuk di tas kapal sudah saya pindah sendiri. Jadi tidak perlu bongkar tas besar atau tas utama saat di atas kapal. 


Persiapan Perbekalan

Walau di kapal dapat makan 3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan malam, tapi wajib juga membawa bekal makanan. Namanya perjalan jauh dus hari dua malam, kadang mengisi waktunya kalau tidak tidur, ya makan hahaha.

Desain Canva


jadi soal perbekalan harus maksimal. Misalnya pop mie, camilan, minuman sachet juga perlu. Soal sedih mudah kok,karena di atas kapal disediakan  air panas gratis. 


Persiapan Hiburan

Sudah jelas ya, pejalanan di atas kapal di tengah laut selam dua hari dua malam itu terkadang membosankan. Jadi harus pintar-pintar cari hiburan sendiri, kalau perlu, tidak harus mengeluarkan duit,

Nah, kalau saya selalu mempersiapkan buku. Sengaja buku cerita tebal, biar agak lama bacanya. pokoknya saya perkiraan bacaan apa yang seru dibaca selam dua hari. Kalu pelru sih bawa 2-3 buku.

Dulu itu saya bawa walkman. Dan karena di tengah laut tidak nangkap siaran radio, maka say bawa beberapa kaset. terus biar walkman kan dulu tidak pakai charger. Jadi bawa stok batterai minimal setengah lusin hehehe.

kalau sekarang sih sudah dimudahkan, ya. hape juga bisa buat menyimpan banyak lagu. Bahkan bisa donlot film dulu. Nanti tinggal ditonton. Batterai habis, tinggal chas di atas kapal.


Persiapan Obat-Obatan

Kalau yang satu ini jelas tidak boleh lupa disiapkan. Namanya perjalanan jauh, kita tidak tahu seperti apa kondisi kita nanti. 

Desain : Canva

Misalnya terlalu kesenanangan lihat pemandangan laut, jadi betah di luar kapal. Akhirnya masuk angin. Lainnya misalnya ada makanan yang tidak cocok, hingga sakit perut. Belum lagi kalau mabok laut. Makanaya semua obat harus disiapkan. Termasuk rutin diminum.


Persiapan Stamina

Semua sudah dipersiapakan. Tinggal menunggu waktunya naik kapal laut. Jadi penting sekali persiapan stamina yang prima. Pastinya istirahat yang cukup, makanan bergizi.

Nah, itu dia persiapan saat akan naik kapal laut. Kalau semua dipersiapkan dengan baik, Insya Allah perjalanan jadi seru dan menyenangkan. Tidak percaya? Coba saja buktikan sendiri naik kapal laut. Minimal coba sekali seumur hidup hehehe. Pasti nanti ingin naik kapal laut terus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...