House of Tugu yang berwenang di daerah kali besar jakarta kota ini, sudah lama memikat hati saya. Sudah sering saya lihat saya walking tour di sekitar kita tua. Betapa kakak guide bercerita kalau house tugu ini adalah juga hotel yang unik dengan koleksi benda seninya
semakin menguat hati saya semoga bisa segera ke sana. Soalnya penasaran sekali. Tapi entah kapan. Hanya waktu yang akan menjawabnya. Jiaahhhh hahaha.
Tour Spesial The Enchanting House Of Tugu Jakarta
Dan akhirnya kesempatan itu muncul. Saat di Instagram KOTIC, ada pengumuman Walking Tour Spesial The Enchanting House of Tugu Jakarta. Wow jelas ini kesempatan yang tidak boleh saya lewatkan. saya berharap semoga saya msuk dalam 30 orang yang terpilih.
Saya pun segera mendaftar dan dengan penuh harap terpilih untuk ikut walking Tour di hari minggu, 3 Agustus 2025 itu.Apalagi sekarang waktu jalna saya hanya bisa di hari sabtu dan minggu juga tanggal merah.
Sayangnya, saat pengumuman, ternyata saya tidak terpilih. Wah mewek nih, saya hahaha. Kesempatan untuk melihat koleksi House Of Tugu jadi tertunda lagi.
Rezeki Tak Ke mana
Sabtu 2 Agustus 2025 saya sedang antre mengambil gaji ibu saya di Kantor Pos Depok. Memang setiap bulan, sudah jadi tugas saya mewakili ibu saya, berhubung beliau sedang kurang sehat.
Tiba-tiba ada notif Whatsapp. Saat saya buka, ternyata dari Mas Gilang dari Kotik. Kebetlan saya sudah kenal Mas Gilang karena beberapa kali ikut tour kota tua. Bai reguler maupun yang bulanan. Nah, Setiap bulan ada tour spesial.
Pas saua buka, ternyata isinya Mas Gillang memberitahukan kalau ada peserta Tour Spasial House of Tugu yang berhalangan ikut. Jadi ada slot yag kosong. Apa apa saya mau ikut? Wow.. tentu saja saya mau ikut. Tanpa pikir panjang, saya langsung iyakan
Hore ikut Tour Spesial House of Tugu
Seperti biasa setiap ada tour walking di Kota Tua, pukul setengah 7 pagi saya sudah berangkat menuju Stasiun Pondok Cina. Dan Alhamdulillah estimasi saya selalu tepat. Sampai d kota sampai pukul 8 lewat. Saya masih bisa santai di Stasiun Kota sambil ngecas hape dulu. Baru kemudian berjalan menuju titik kumpul di Kotic.
Yuk, Mulai walking Tournya
Menjelang pukul 9, para beserta mulai berdatangan. Teman-teman yang saya kena yang juga terpilih juga sudah datang. Ada Mas Andri dan Ibu Muthia. Saya jga berkenalan dengan pak Don. Pukul 9 seluruh peserta yang berjumlah 30 orang sudah lengkap. Mas Gilang pun langsung briefing singkat. Pukul 9 lewat 10, kami mulai bejalan.
Museum Jakarta
Tujuan pertama kami adalah Museum Jakarta atau Museum Fatahillah yang dulunya merupakan gedung gubernur VOC. Bangunannya sudah mengalami perubahan juga. Termasuk bagian depan atapnya yang dulu berbentuk setengah lingkaran, ternyata sekarang berbentuk segitiga. Kami pun sempat berfoto di sini. Keren deh fotonya, berlatar museum jakarta dengan baju kita bernuansa merah putih.
![]() |
Foto : Kotic |
Meriam si Jagur
Dari Museum Jakarta, kami berjalan ke ara Meriam si Jagur. Meriam ini milik portugis yang dibawa dari Malaka. Yang dari meriam ini adalah simbol tangannya yang kalau orang dewasa mengartikan mengajak berhubungan badan. Padahal simbol di meriam itu berarti keberanian.
Meriam Jagur juga dipercaya sumber kesuburan wanita. Jadi yang ngin mempunyai keturunan, biasanya akan menaiki meriam jaguar ini. Tapi itu maah mengakibatkan meriam bisa rusak. Makanya sekarang Meriam Jaguar diberi pagar pembatas
Rel Trem
Di dekat Meriam Jagur ada rel Tram. Jadi dulu ada lintasan Tram. Tapi dulu masih ditarik kuda. Nah, di sini kiatb bisa meuhat rel Tram yang duundigunakan. Dan kalau ditelusuri, lintasan rel tram ini erlayar.
pembangunan MRT tahap baru, banyak ditemukan juga. Kenapa? Karena lintasa Tram haya dtimbun dengan tanah. Pastinya memerlukan biaya dan waktu kalau harus mengangkat bes-besi relna.
Dari rel tram, kami diajak ke depan gedung Museum Wayang yang ternyata dulunya adalah sebuah gereja. Sata ini sudah menjadi museum. Jadi ila teman-teman ini melihat berbagai ragam wayang, bisa ke sini. Bahkan ada juga boneka si Unyil, lho..
Jembatan Kanal Besar
Perjalanan kami selanjutnya ke jembatan kanal besar. Nah dulu di kanal ini digunakan kapal-kapal untuk berlayar. Padahal dulunya kali ini berkelok-kelok lho. Tapi oleh VOC bisa diluruskan. Karena termasuk dipakai untuk jalur perdagangan, maka di sepanjang kali besar banyak kantor-kantor pemerintahan dna perdagangan juga. Termasuk Toko Merah yang menjadi saksi Bisu peristiwa Geger Pecinan.
![]() |
Foto : Kotic |
Peristiw ainj tejadii, karen ornag tiongkok lebih berhasil dalam perdagangan gula. Nah, OC rirdak usah maka dibbantailah orang-orang eturunan cinna. Duu kali besar itu airnya sampai merah karena darah. Mayat dibuang di sana. Toko merah itu tekena anyak percin darah sehngga di ebuat Toko Merah. Peristiwa Gger Pecian ini uga berkitan dengan Gunung Sahari, di mana ada gunung mayat dalm waktu sehari saja.
House of Tugu
Ini dia yang saya tunggu-tunggu. Dari jembatan Kanal Besar, saya dan teman-teman diajak House of Tugu. Walau cuaca cukup terik, tapi saya sangat bersemangat. Apalagi saya pakai baju merah.semakin menyala aabangku hahaha.
Saya pun tidak sabar untuk masuk ke dalam House of Tugu. Wow.. baru masuk saja, saya sudah dibuat terkagum-kagum. Tidak sabar untuk menyusuri dan melihat semua a koleksinya.
![]() |
Foto : Kotic |
Rombongn ou dbagi 3 kelompok dan saya msuk grup 2. Ditemai Mbak Gita, kami dijak menyusuri setiap ruangan dan melihat koleksi House of Tugu. Benar-bernar saya tidak berhenti mengucap wow.. wow.. dan cerital lebgkapnya dbis atemapteman ikuti di Tak Berhenti Tekagum-kagum di House of Tugu Jakarta.
Komentar
Posting Komentar