Langsung ke konten utama

Keseruan saat Naik Kapal Laut



Wow sudah masuk bulan November nih, bulan ke 11 dengan angka kembar. Tidak terasa tahun 2025 akan usai, lalu berganti tahun2026.

Tapi masih ada rencana saya yang belum terealisasi, nih. Apakah itu? ya, saya ingin sekali naik kapal laut dari Jakarta ke Makassar. Pengin nostalgia mengenang saat saya pertama kali merantau ke Jakarta naik kapal laut. Waktu itu tahu1998, saya naik kapal laut dari Makassar ke Jakarta. Perjalanan dua hari dua malam dan transit beberapa jam di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Tahun 2017, saya sebenarnya sudah hampir naik kapal laut saat jalan-jalan ke Makassar. Kebetulan tujuan pulang saya waktu itu rumah orang tua saya di Kebumen Jawa Tengah. Jadi saya naik kapal laut dari Makassar ke Tanjung Perak Surabaya. Tiket pun sudah saya pesan.

Tapi saat saya aan cetak tiket di kantor Pelni Makassar, ternyata ada perubahna jadwal. Keberangkatan mundur sehari. jelas saya kaget. Rencana yang sudah tersusun jadi buyar semua. Termasuk saya sudah eli tiket kereta dia Surabaya ke  Kebumen. Terus saya juga sudah berencana akan ke Depok karena keponakan saya baru lahir.

Akhirnya daripada harus menginap lagi di Makassar, terus tiket lain batal juga, akhirnya tiket kapla laut saya batalkan. walau kena potongan 50 persen. Saya pun segera memesan tiket pesawat,

Nah, di postingan sebelumnya, saya sudah cerita, apa saja persiapan saat akan naik kapal laut. Pastinya ini biar perjalanan menyenangkan. Nah, sekarang saya akan cerita apa saja keseruan-keseruan yang bisa dirasakan saat naik kapal laut.


melihat sunrise dan sunset

Hal  utama yang akan bisa dirasakan bisa melihat sunrise dan sunset. adalah, bisa luhat sunset dan sunset. Dan ini adalah suatu keistimewaan sendiri yang tidak bisa dirasakan saat naim tranportasi lainnya. Sambil duduk di atas kapal, bisa menikmati matahari terbit atau matahari tenggelam. Walau saya sudah sering, termasuk terakhir melihat sunrise di Desa Cimara Kabupaten Kuningan Jawa Barat, tapi melihat sunrise atau sunset di atas kapal jelas berbeda.

Apalagi sekarang kamera ponsel sudah bagus. Jadi bisa diabadikan momen-momen indah sunrise atau sunset. Pastinya bisa menambah postingan di media sosial juga.

Banyak kenalan

kerena dalam perjalanan jarinan internet tidak dapat, jadi waktu banyak diisi saling berinteraksi dengan penumpang sekitar. Otomatis bisa nambah kenalan. Pastinya ini hal bagus, di saat sekarang ini gadget seakan menjadi sekat interaksi.

Saling kenalan, tentu saja bisa menambah cerita dan pengetahuan. Misal dulu sebelah tenmpat tidur saya itu orang Manado. Tujuannya ke Karawang untuk bekerja. Saya jadi tahu lebih banyak tentang apa saja yang ada di Manado. Bahkan setelah kami turun dari kapal, kami tetap saling berhubungan, dan pernah janjian jalan ke blok M.

Banyak Pengalaman dan Pelajaran

Pastinya perjalanan 2 hari 2 malam di atas kapal membuat banyak pengalaman dan pelajaran. Bagaimana saya semakin belajar tenggang rasa. Misalnya saat mandi tidak boleh lama, karena banyak yang mengantre. Begitu juga saat antre makanan harus sabar.

soal tolong menolong juga semakin meningkat. Misalnya saat seorang ibu dengan anak repot ambil jatah makan, dengan senang hati saya tolongkan. Gantian mereka jagakan barang saya. Eh, mereka bawa makanan, saya dibagi juga.

Itulah keseruan-keseruan saat naik kapal laut. Makanya sudah mengerti kan, kenapa saya sangat ngebet mau naik kapal laut. Jasdi teman-teman bisa coba naik kapal laut juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...